KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Sehari sebelum pemungutan suara, keberadaan seekor ular pyton di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di SMK negeri 3 Kuningan, membuat heboh para siswa dan guru yang masih beraktivitas.
Pasalnya, ular sepanjang satu koma lima meter itu lalu lalang di dinding bangunan sekolah yang dijadikan TPS besok.
Khawatir membahayakan murid dan panitia maupun peserta pemilu, Kepala SMKN 3 Kuningan, Ibnu Udi Prasetyo langsung melapor ke Damkar Satpol-PP Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Gugatan Praperadilan Ditolak, Tom Lembong Tetap Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula
BACA JUGA:Bagi Kacamata Gratis, Program Mataku Jendelaku Dapat Apresiasi Positif dari Pj Walikota Cirebon
BACA JUGA:Pemkot dan KPU Kota Cirebon Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Lancar, Aman dan Transparan
"Awalnya saya mau pulang, dapat kabar dari murid, katanya ada ular di atas. Saya cek, dari kejauhan sudah kelihatan, lumayan besar. Tanpa fikir panjang, saya langsung menghubungi Damkar," ungkapnya dilansir dari radarkuningan.com, Selasa26 November 2024.
Ibnu membenarkan bahwa lokasi keberadaan ular tersebut berada di dinding salah satu bangunan sekolah yang dijadikan TPS. "Ia benar, memang ruangan ini jadi TPS. Sudah disiapkan," ucapnya.
Mendapat laporan, Kepala UPT Damkar Satpol-PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah menugaskan empat personel untuk datang ke lokasi pelaporan.
BACA JUGA:Penampakan Genderuwo Terekam Kamera Petugas Damkar Kuningan, Menyeramkan, Besar, Bertaring
BACA JUGA:Rincian Tugas Drafter dan Tanggung Jawabnya, Ternyata Bergaji Besar
BACA JUGA:Cara Dapatkan Saldo DANA Tanpa Modal dari Ponsel Lewat Aplikasi Penghasil Uang
Selain menjadi tontonan dadakan, proses evakuasi berlangsung dramatis, lantaran petugas harus menggunakan tangga untuk dapat menjangkau reptil bercorak batik itu.
Kemudian, salah seorang petugas harus menunggu waktu yang tepat untuk dapat menjinakan ular yang masih terlihat aktif dan agresif.
"Benar, sedikit kesulitan dan menunggu momen yang tepat saat penangkapan. Karena harus menggunakan tangga, apalgi banyak siswa yang menonton. Khawatirnya ular tersebut mendekat ke siswa siswa," jelas Dayat Hidayat Danru 3 Damkar Kuningan.
BACA JUGA:Sekda Herman Suryatman: Penting Rasa Peduli dalam Birokrasi
BACA JUGA:Bey Machmudin: Penerima Program PPKS Perkotaan Jangan Salah Sasaran
BACA JUGA:Turunkan 'Stunting', Bey Machmudin: Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Semua Level
Meskipun ular bercorak batik itu berhasil ditangkap dalam waktu sekitar lima belas menit, petugas Damkar menyisiri sekelilingnya untuk memastikan yidak ada lagi ular yang berada di sekitar TPS.
Sementara itu, para siswa ada disekitar lokasi justru memanfaatkan momentum langka itu untuk dijadikan edukasi secara langsung, dengan meminta petugas damkar untuk memberikan penjelasan dan praktek jika berhadapan dengan ular. (*)