PARIS - Hampir bisa dipastikan bahwa sepanjang musim ini Renault tidak akan mampu bersaing ketat dengan Mercedes. Itu diakui pabrikan Prancis tersebut, kemarin (19/3). Renault mengaku sudah mengerahkan semua potensi yang ada untuk mengurangi gap yang menganga dengan Mercedes. Padahal hasil di Australia belum memuaskan salah satu tim utama pengguna Renault, Red Bull. Juara GP Australia Nico Rosberg, Maercedes, finis di depan Daniel Ricciardo, Red Bull-Renault yang awalnya menjadi runner-up pada balapan pembuka itu. Gap waktu antara keduanya jauh, 24 detik. Itu sebelum RB10 didiskualifikasi karena melanggar regulasi rata-rata aliran bahan bakar 100 kilogram per jam. Hasil tersebut merupakan lompatan besar Red Bull jika dibandingkan saat uji coba pra musim di Bahrain. Tapi bos tim Austria itu Christian Horner memprediksi, mesin Renault masih lebih lambat satu detik dibandingkan dengan Mercedes di Albert Park. Kepala Operasional Trek Renault Remi Taffin mengakui telah terjadi defisit performa mesinnya dibandingkan dengan musim lalu. Tapi dia menegaskan bahwa Renault Energy F1-2014 cukup bagus untuk menipiskan jarak dengan Mercedes. Dengan catatan, kata Taffin, tim-tim yang memakai mesinnya harus menambah kemampuannya untuk mengunakannya dengan tepat. \"Memang fair kalau dibilang kami berada di belakang Mercedes. Itu sudah jelas. Dia mengatakan (gap-nya) satu detik (dengan Mercedes) itu sulit. Tapi nggak lah kalau satu sepersepuluh (detik) atau seperseratus,\" yakin Taffin. Taffin tahu seberapa jauh jarak Renault dari Mercedes dan terus berupaya menutup jarak tersebut di seri berikutnya. \"Soal power unit, kami sudah punya komponen yang diperlukan untuk memperbaikinya. Ini hanya soal mengoptimalkan semuanya dan menggunakannya semaksimal mungkin,\" terangnya. Taffin juga mengakui, masalah reliability masih perlu diperbaiki. Menurutnya, Renault bisa mengambil pelajaran bagus dari GP Australia. Itu berkat Ricciardo Red Bull dua pembalap Toro Rosso yang sukses melahap 57 lap dan finis 10 besar. Walaupun kecewa dengan dua pembalap Lotus yang mogok karena kerusakan MGU-K. \"Kami akan memperlihatkan hasilnya (perbaikan) di Sepang (seri berikutnya) dan menjadi lebih baik. Tapi semuanya masih 50:50, seperti jumlah mobil yang berhasil finis di balapan tersebut,\" harapnya merujuk pada dua mobil Toro Rosso plus satu Red Bull, ditambah satu Red Bull dan dua Lotus. (cak)
Mesin Renault Sudah Maksimal
Kamis 20-03-2014,10:33 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :