CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon berkesempatan melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) BIMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun anggaran 2024.
Dosen FEB UGJ berkesempatan melaksanakan kegiatan inovasi terbuka dalam pemberdayaan wilayah dengan bermitra dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kota Cirebon digelar Kamis (28/11/2024), Dengan melibatkan 45 UMKM.
Panitia Kegiatan, Adi Setiawan, SE MM yang juga ketua program PKM BIMA Kemendikbudristek 2024 kepada Radar menjelaskan, Kegiatan workshop ini merupakan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan adaptasi teknologi UMKM dengan inovasi terbuka agar tercipta kecerdasan kolektif untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital.
Menurut Adi Setiawan, SE MM, program dilaksanakan oleh dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Swadaya Gunung Jati yang mendapatkan pendanaan dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) BIMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tahun anggaran 2024.
BACA JUGA:Pilkada Kuningan, Tim 02 Sudah Laporkan Dugaan Kecurangan, Langkah ke MK sedang Dikaji
Dengan tim tang tergabung adalah Ketua program Adi Setiawan, SE MM, anggota Dr Budi Agung PrasetyaSPd MM CRP CHCP. Kemudian Muhamad Alwi, SPt MM, sedangkan satu orang dosen Dr Ela Elliyana, SE MM dari Universitas Indonesia Timur. Selain itu terdapat mahasiswa yang menjadi tim yang membantu program ini Dwi Salsa Amalia CAP, Riki Radiyansyah, Hariz Athhar Sutanto CAP dan Faizal firmansah dari prodi manajemen FEB UGJ sedangkan Alvina Suranjani CAP, dan Qotrunnada CAP dari prodi Akuntansi FEB UGJ.
Kegiatan ini juga melibatkan komunitas Content Creator Cirebon. Salah satu anggota komunitas Content Creator Tiara Farhanni, SM. (@tiarafarhanni) berkenan menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut.
Menurut Adi Setiawan, SE MM Workshop merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan adaptasi UKM melalui inovasi terbuka dalam membentuk kecerdasan kolektif.
Pada kegiatan workshop diberikan Portable with LED Mini Photo Studio Box kepada para mitra yang menjadi 45 mitra sasaran.
Selain melaksanakan workshop pelatihan, pendampingan serta pelayanan pembuatan pemasaran konten dilakukan Tim PKM yang berkolaborasi dengan mahasiswa, para relawan digital, serta DKUKMPP. Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat inovasi terbuka dalam membentuk kecerdasan kolektif dengan pemberdayaan UKM dan meningkatkan daya saing di era digital.
BACA JUGA:Gapura Candi Bentar Alun-alun Kejaksan Retak, Makin Terlihat setelah Hujan Deras
“UKM berfungsi sebagai mesin pertumbuhan lapangan kerja, memberikan kesempatan bagi individu untuk memasuki dunia kerja, mendapatkan keterampilan yang berharga, dan berkontribusi pada masyarakat lokal,” ujarnya.
Daya saing UKM, menurut Adi Setiawan, SE MM, akan menentukan perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat. Daya saing UKM akan berkontribusi pada daya saing daerah, yang akhirnya berpengaruh terhadap daya saing bangsa. Maka dari itu, Peningkatan daya saing UKM akan sejalan dengan Visi Indonesia emas 2045.
Pihaknya berharap UKM akan menjadi kekuatan utama dalam ekosistem ekonomi Indonesia pada tahun 2045. Produk unggulan seperti rotan, batik, dan Sundanese Lady Coffee telah menembus pasar ekspor, menunjukkan potensi besar UKM lokal.
Adi Setiawan, SE MM menerangkan, perlunya Strategi Inovasi Terbuka, dan DKUKMPP menerapkan pendekatan inovasi terbuka yang dilengkapi dengan infrastruktur fisik dan sosial. Strategi ini bertujuan untuk Meningkatkan kolaborasi eksternal, Mendorong berbagi pengetahuan, dan Meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi UKM.
BACA JUGA:8 Ciri Cowok Manipulatif dan Tipe Wanita yang Sering Jadi Target
Sedangkan Digi Corner sebagai Pusat Inovasi Terpadu Sebagai langkah konkret, DKUKMPP telah membangun Digi Corner bekerja sama dengan perguruan tinggi. Fasilitas ini merupakan bagian dari konsep Kawasan Inovasi Terbuka yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat penelitian dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, serta pemerintah pusat dan daerah.
Sedangkan Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi UKM, menurut Adi Setiawan, SE MM, Tim PKM dan DKUKMPP menawarkan beberapa solusi, mulai dari Kerjasama dan Kemitraan dengan Membentuk jaringan antar UKM untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pemanfaatan teknologi digital. Kemudian melakukan Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Melibatkan mahasiswa dan dosen untuk memberikan solusi inovatif dengan biaya minimal.
Pelatihan Berkelanjutan dengan Menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknis UKM, Optimalisasi DIGI Preneur dengan Mengimplementasikan model inovasi terbuka untuk memberikan dukungan fasilitas fisik dan sosial kepada UKM.
“Hibah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dan meningkatkan mutu penelitian serta pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya. (abd).
BACA JUGA:8 Ciri Cowok Manipulatif dan Tipe Wanita yang Sering Jadi Target