Husain, Wartawan Cirebon Pimpin MWC NU Kecamatan Kapetakan Masa Khidmat 2025-2029

Selasa 03-12-2024,20:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kapetakan Kabupaten Cirebon memiliki ketua baru untuk masa khidmat 2025-2029.

Pasalnya, pada Minggu 1 Desember 2024 MWC NU Kecamatan Kapetakan menggelar konferensi.

Hasil dari konferensi tersebut, Husain terpilih sebagai Ketua MWC NU Kecamatan Kapetakan masa khidmat 2025-2029.

Husain yang notabene tokoh pemuda asal Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan berhasil memperoleh dukungan dari 6 ranting NU dari 9 ranting yang berhak memilih.

BACA JUGA:Dihadapan US-ABC, Presiden Prabowo Puji Kinerja Kabinet Merah Putih

BACA JUGA:Bappilu Partai NasDem Kabupaten Cirebon Yakin Hasil Rekap KPU Menangkan Paslon Beriman

Dalam konferensi yang dihadiri oleh Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin, tidak hanya Husain yang mendaftar sebagai kandidat calon ketua MWC NU.

Tapi, ada dua calon lainnya yakni H. Ahmad Junaidi dari Desa Pegagan Kidul yang merupakan incumbent dan Ust. Amir wakil Pengurus Ranting NU Desa Karangkendal.

H Ahmad Junaidi sendiri hanya meraih 3 suara, sementara Ustad Amir mengundurkan diri saat pemungutan suara. 

Sehingga Husain meraih suara mayoritas calon ketua tanfidziah dalam Konferensi MWC NU Kapetakan.

Sementara, untuk Rais Syuriah MWC NU Kapetakan diamanatkan kepada Kyai Zaenudin Muksin dari Desa Pegagan Kidul. Ia terpilih hasil kesepakatan AHWA (Ahlul Hal Wal Aqdi), yang terdiri dari 5 kyai.

Dalam pembukaan konferensi, Rais Syuriah PC NU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani Amin menyampaikan ciri pemikiran (fikrah) dan gerakan (harakah) NU. Menurutnya, NU bisa dilihat dari pemikiran dan gerakannya.

BACA JUGA:Pesan Menteri PU di Hari Bhakti Pekerjaan Umum ke-79 tingkat Jabar: Bersiap Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Lagi, Kota Cirebon Capai Inflasi Terendah di Jawa Barat

Berkaitan dengan fikrah NU, Kiai Wawan menyebutkan ada 3 pemikiran yang harus dijadikan pijakan. Yakni Fikrah Manhajiyah (pemikiran metodologis), Fikrah Wasatiyah (pemikiran moderat), dan Fikrah Tathawwuriyah (pemikiran dinamis).

Kategori :