1. Komunikasi Pos
Untuk mempercepat pengiriman surat dan logistik antara wilayah-wilayah penting di Pulau Jawa.
2. Pertahanan Militer
Jalan ini strategis untuk mobilisasi pasukan dan memperkuat pertahanan Hindia Belanda dari ancaman Inggris, yang saat itu mendominasi lautan sekitar Nusantara.
3. Ekonomi dan Administrasi
Untuk mendukung aktivitas ekonomi, perdagangan, dan pengelolaan administratif kolonial di Pulau Jawa.
Rute Jalan Raya Pos
Dimulai: Anyer, sebuah kota di pesisir barat Banten, dekat pantai Selat Sunda.
Berakhir: Panarukan, sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa Timur.
Rute jalan ini melewati kota-kota penting seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Pasuruan.
Di sepanjang jalan, didirikan pos-pos pemeriksaan yang digunakan untuk keperluan militer, pengiriman surat, dan administrasi pemerintahan.
Pangeran Kornel dan Daendels
Pangeran Kornel adalah pemimpin yang dihormati di Sumedang. Dia tidak terima rakyatnya tersiksa akibat kerja paksa yang diterapkan Pemerintah Hindia Belanda.
Sosok Pangeran Kornel ini yang kemudian melekat melekat namanya pada kawasan yang kini dikenal sebagai Cadas Pangeran di Kabupaten Sumedang.
Dalam perjuangannya membela kehormatan rakyat, Pangeran Kornel sempat bertemu langsung dengan Daendels.
Sang Pangeran tidak terima sebab rakyat Sumedang diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh Pemerintah Hindia – Belanda yang melaksanakan kerja paksa untuk membangun Jalan Raya Pos.