Pentolan Pengusaha Biro Perjalanan Ini Tak Terima Study Tour Disebut Membebani Ortu Siswa

Selasa 11-03-2025,03:02 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

BACA JUGA:BRI Siapkan Rp32,8 Triliun untuk Lebaran, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Terpenuhi Hingga Pelosok

Jauh sebelum pernyataan dan kebijakan tegas KDM, seorang pengamat pendidikan bernama Indra Charismiadji sudah lebih dulu menyatakan hal ini.

Dalam sebuah tayangan di Youtube Kontroversi pada Juli 2024, Indra dengan tegas menyatakan bahwa, pelaksanaan study tour di Indonesia sudah jauh melenceng dari makna yang sebenarnya.

Menurut Indra Charismiadji, study tour atau field trip merupakan aktivitas yang sangat penting bagi para siswa. 

Dengan mengikuti study tour para siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pendidikan yang  disebut dengan experential learning. 

"Jadi merasakan langsung bagaimana hal-hal yang mereka pelajari di kelas pakai buku atau bahkan pakai YouTube,” ujarnya. 

“Itu kan beda dengan misalnya anak yang enggak pernah lihat Monas datang ke Monas naik ke atas itu akan punya rasa yang berbeda jadi itu yang disebut sebagai field trip atau karya wisata," imbuh Indra. 

Dia menambahkan, bahwa field trip ini juga dilakukan di seluruh dunia sebagai bagian dari proses pembelajaran bagi para siswa.

Namun demikian, menurut dia, hal yang terjadi Indonesia adalah pergeseran makna dari wisata pendidikan menjadi hanya sekedar piknik.

"Nah problemnya di Indonesia kenapa sering menjadi keluhan masyarakat, karena sepertinya ke komersialnya daripada urusan pendidikannya," tandasnya. (*)

Kategori :