Menurut Aef, warga luar desa yang melintas di jalanan itu, secara sengaja menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah.
Pendapat tersebut diungkapkan Aef, karena pernah memergoki warga yang mengendari mobil, sengaja membuang sampah di jalan itu.
"Sempat kita perkogi namun tidak ketangkap ketika dikejar," jelas Aef.
Untuk menanggulangi kondisi tersebut, sampah yang memenuhi bahu kiri dan kanan jalan, dibersihkan secara gotong royong oleh warga Desa Sindanghayu.
Bersama Pemerintah Desa setempat yang dibantu TNI dan Polri, sampah yang berserakan dibersihkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman.
BACA JUGA:Kasus DBD Naik, Warga Tuntut Pemdes Astana Gunung Jati Cirebon Berantas Sarang Nyamuk
Aef berharap, tempat pembuangan sampah yang sudah dibangun pihak desa, kembali dibuka dan difungsikan kembali.
Agar warga yang tidak memiliki tempat pembuangan sampah, tidak membuang sampah secara sembarangan.
Sebelumnya, terjadi aksi bersih-bersih yang melibatkan warga Desa Sindanghayu yang dibantu pihak Polsek maupuan Koramil Beber.
Mereka secara sukarela, membersihkan sampah yang berserakan di pinggir jalan maupun irigasi di jalan penghubung Desa Sindanghayu dan Desa Sindangkasih.
Sampah yang berserakan di sepanjang jalan yang masuk ke Desa Sindanghayu itu, membuat tidak nyaman warga yang melintas.
Bahkan, bau menyengat dari sampah yang sudah membusuk, tercium hingga radius puluhan meter.
Sampah rumah tangga maupun plastik, memenuhi bahu jalan maupun saluran irigasi di sepanjang jalan sekitar 700 meter.
"Kalau hujan turun, air meluber ke badan jalan karena saluran irigasi dipenuhi sampah plastik," jelas Aef di sela kegiatan bersih-bersih, Kamis 1 Mei 2025.
Adapun sampah yang bertebaran di sepanjang jalan itu, diduga berasal dari warga sekitar maupun warga yang melintas.
BACA JUGA:Hadiri May Day, Presiden Prabowo Konsisten Bela Kepentingan Buruh