SERANG, RADARCIREBON.COM – Saat ini gaya hidup sehat semakin menjadi tren di masyarakat, mendorong permintaan terhadap produk pangan alami yang lebih sehat.
Salah satu produk yang tengah diminati adalah gula aren, yang dikenal memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan gula pasir biasa.
PT Tangkal Kawung Indojaya, salah satu UMKM produsen gula aren asal Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten hadir dengan merek dagang Tangkal Kawung.
Perusahaan ini menawarkan gula aren dalam dua varian, yaitu bubuk dan cair, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
BACA JUGA: Selama Pimpin Jabar, Dedi Mulyadi Punya Target: 2028 Mendatang Nol Rutilahu
“Kami telah memproduksi gula aren sejak tahun 2018 dalam dua bentuk, yakni bubuk dan cair. Saat ini, kami sedang memperkenalkan varian cair yang memiliki cita rasa lebih manis dengan kadar gula lebih rendah dibandingkan versi bubuk,” ujar Direktur PT Tangkal Kawung Indojaya, Adhe Shafitri ST MT, dalam sesi wawancara pada 9 Januari 2025 di ajang tersebut.
Adhe menjelaskan bahwa perbedaan utama antara gula aren bubuk dan cair terletak pada rasa dan kadar gula. “Gula aren bubuk memiliki kadar gula yang lebih tinggi, tetapi rasa manisnya lebih ringan.
Sementara itu, gula aren cair menawarkan rasa manis yang lebih kuat dengan kadar gula yang lebih rendah,” jelasnya.
Tangkal Kawung menyediakan beragam pilihan kemasan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Varian tersedia bubuk dalam kemasan 500 gram dan 5 kg, sedangkan varian cair hadir dalam kemasan 250 ml, 750 ml, 1 liter, dan 5 liter.
BACA JUGA: Dokumen CDOB Cirebon Timur Lengkap, Sekjen FCTM: Semoga SKB Gubernur dan DPRD Jabar Dipercepat
Untuk konsumsi harian, banyak pelanggan memilih kemasan 250 ml yang dibanderol dengan harga Rp25 ribu hingga Rp30 ribu. Sementara itu, kemasan besar banyak diminati oleh pelaku bisnis seperti kedai kopi, toko roti, dan toko kue.
Selain menyasar pasar ritel, Tangkal Kawung juga fokus pada segmen B2B dengan menjalin kerja sama bersama pemilik kedai kopi dan toko roti. “Kami berharap dapat memperluas kerja sama dengan para pelaku usaha di industri F&B yang juga hadir di BRI UMKM EXPO(RT) 2025,” ujar Adhe.
Lebih lanjut, Tangkal Kawung juga tengah mempersiapkan langkah ekspansi ke pasar internasional. Saat ini, perusahaan menekankan Korea Selatan sebagai target ekspor utama. “Kami melihat peluang di Korea cukup besar, terutama karena regulasi impornya lebih fleksibel dibandingkan Uni Eropa dan Amerika,” tambahnya.
Di pasar domestik, Tangkal Kawung telah memiliki pelanggan setia dari berbagai daerah, termasuk Aceh, Lampung, dan Surabaya. Melalui partisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kesadaran merek, serta menjalin kemitraan strategi dengan pelaku bisnis lainnya.