RADARCIREBON.COM – Keretakan hubungan antara walikota dan wakil walikota Cirebon semakin disorot.
Kali ini gara-gara adanya manuver dari loyalis Walikota Cirebon Effendi Edo.
Baru-baru ini loyalis walikota mengundang puluhan ketua RW ke sebuah rumah makan di Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon.
Tujuannya untuk menyatakan dukungan terhadap program pembangunan walikota. Tindakan tersebut langsung menuai kritik.
BACA JUGA:Rinna Suryanti Soroti Anggaran PMT Posyandu
BACA JUGA:DPRD Siapkan Aturan dan Rumuskan Alur CSR Agar Tepat Sasaran
Gerakan yang dibangun para pendukung walikota ini disayangkan oleh pengamat politik, Gunadi Rasta SH MH.
Menurut Gunadi, upaya mendatangkan para ketua RW untuk membuat petisi dukungan terhadap program pembangunan walikota adalah cara-cara lama dan sudah usang.
Langkah-langkah tersebut identik dengan upaya-upaya yang digunakan pada masa Orde Baru dan dinilai sudah tidak relevan lagi untuk era sekarang.
Gunadi justru memaknai lain tindakan tersebut. Dia beranggapan bahwa manuver itu mempertegas adanya keretakan hubungan antara Walikota Effendi Edo dengan Wakil Walikota, Siti Farida Rosmawati.
BACA JUGA:Ekonomi Majalengka Tumbuh Tapi Rakyatnya Tetap Miskin, Kenapa? Bupati Pun Heran
BACA JUGA:Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi
“Itu menunjukkan kepada publik bahwa Edo dan Farida sudah tidak lagi sejalan,” ungkapnya kepada Rada Cirebon.
Gunadi menegaskan, bahwa walikota dan wakilnya merupakan satu paket. Dalam memimpin sebuah daerah, harus berjalan seiringan.
Sebab, program walikota juga merupakan program wakil walikota yang harus sama-sama dijalankan.