"Pada saat dia mendengar kabar ini (sanksi 12 bulan untuk Yuran), dia berbicara apakah ini April Mop," tambahnya.
Jurnalis itu melanjutkan, bahwa hukuman yang terjadi di Indonesia akibat pemain melontarkan krtikan, tidak terjadi di belahan dunia manapun.
Jadi, menurut jurnalis asal Portugal itu, hukuman yang menimpa Yuran disebut sebagai keputusan yang aneh.
"Tidak ada di mana-mana yang memberikan hukuman 12 bulan seperti ini," pungkasnya.
BACA JUGA:Indahnya Pesona Alam 4 Destinasi Wisata Curug di Kuningan Berikut Ini
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, disebut terkejut atas sanksi yang diterima Yuran Fernandes atas kritikan pedas terhadap Kompetisi Liga 1.
Hal tersebut diungkapkan Sadikin Aksa selaku Owner PSM Makassar usai melakukan pertemuan dengan Erick Thohir.
Menurut Sadikin Aksa, pertemuan dirinya dengan Erick Thohir, terjadi sebelum keputusan Komdis PSSI untuk Turan keluar.
"Saat itu Pak Erick menyampaikan bahwa karena Yuran sudah menyampaikan permintaan maaf dan juga sudah mendapat teguran dari PT LIB, maka beliau pribadi tidak mempermasalahkan lagi," ujar Sadikin Aksa.
BACA JUGA:Petugas Razia Kamar Warga Binaan di Rutan Cirebon, Temukan Benda Terlarang
Putusan Komdis yang melarang Yuran beraktivitas di sepakbola Indonesia disebut Sadikin Aksa membuat Erick Thohir terkejut. Adapun Sadikin Aksa memastikan bahwa pihak klub akan melakukan banding.
"Pak Erick juga cukup terkejut dengan keputusan tersebut," jelasnya.
Ditambahkan Sadikin Aksa, Komdis PSSI menurut Erick, merupakan lembaga yang berdiri sendiri dan tidak bisa diintervensi oleh Ketua Umum PSSI sekalipun.
"Namun beliau menjelaskan bahwa Komdis adalah badan independen yang tidak bisa diintervensi oleh pengurus PSSI," tambahnya.
BACA JUGA:Situasi di Italia Mengancam Debut Manis Emil Audero Bersama Timnas Indonesia
Untuk itu, Sadikin Aksa mendapat arahan dari Erick Thohir, untuk melakukan banding atas sanksi berat yang diterima pemain PSM Makassar tersebut.