Dinkes Kabupaten Cirebon Tetapkan Desa Melakasari KLB Leptospirosis, Berikut Imbauan untuk Warga

Rabu 11-06-2025,05:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Selain menetapkan Desa Melaksari sebagai wilayah KLB, Dinkes juga menurunkan Tim Surveilans dari Puskesmas Gebang untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran bakteri.

"Kami sudah diminta untuk bekerja sama dengan Puskesmas Gebang untuk melakukan sosialisasi kepada warga mengenai bahaya Leptospirosis, penyebab, serta cara pencegahannya," jelas Kuwu Sochibi.

Tak hanya itu, tim dari Puskesmas bersama perangkat desa juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi dengan menelusuri area rumah pasien dan sekitarnya. 

Fokus utama adalah mencari keberadaan tikus yang diduga menjadi sumber penularan bakteri tersebut.

Langkah cepat juga datang dari masyarakat Desa Melaksari. Warga berencana melakukan pencarian besar-besaran terhadap tikus-tikus yang diduga menjadi penyebab utama penyebaran penyakit ini.

BACA JUGA:Karena Alasan Ini, Maonyq Pindah Sekolah ke SMAN 1 Kota Cirebon

BACA JUGA:Hasil Babak Pertama: Jepang Unggul 3-0 Atas Indonesia, Semangat Garuda!!!

"Kami bersama warga dalam waktu dekat akan melakukan pencarian tikus yang dimaksud sampai ketemu."

"Kami sangat khawatir akan adanya penularan kembali kepada warga lainnya," tegas Sochibi.

Ia juga menambahkan, pemerintah desa sudah mengoordinasikan langkah-langkah pencegahan, termasuk kemungkinan penyemprotan disinfektan dan pengendalian tikus di seluruh dusun, terutama di lingkungan pasien yang positif.

Dengan status KLB yang telah ditetapkan, Desa Melaksari kini berada dalam pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan. 

Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang, tetapi waspada serta aktif mengikuti arahan dari petugas kesehatan. 

Penyebaran Leptospirosis bisa dicegah jika semua pihak bekerja sama dan bertindak cepat.

"Jangan anggap remeh penyakit ini. Kami akan kejar tikus-tikus itu sampai ketemu," tutur Sochibi.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan umum ditemukan di daerah yang memiliki sanitasi buruk atau sering terjadi banjir. 

BACA JUGA:SERU! Cuma di MANTERA, Belajar Menganyam Jadi Pengalaman Menarik dan Unik

Kategori :