- Niat baik Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda untuk bisa salat berjamaah dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana ternyata masih belum kesampaian. Kendati orang nomor satu di Kota Kuda itu diterima baik di Masjid Ahmadiyah, tetapi terpaksa harus membuat barisan salat dhuhur sendiri bersama rombongannya di belakang Jemaat Ahmadiyah. Hal unikpun terjadi. Dalam satu masjid ada dua imam mengimami salat dhuhur dalam waktu yang bersamaan. Debat kecil antara dua imam sempat mewarnai salat dhuhur di Masjid An Nur, Desa Manis Lor. Awalnya, setelah diterima baik oleh Jemaat Ahmadiyah untuk salat dhuhur berjamaah, rombongan Bupati Aang mengambil shap paling depan. Saat posisi imam diambil oleh Kabag Kesra, H Dedi Wangsa, Jemaat Ahmadiyah yang mendominasi isi masjid memilih diam. Disitulah debat kecil terjadi. Hingga pada akhirnya, Imam dari rombongan bupati memilih mundur dan diganti oleh imam dari Jemaat Ahmadiyah. Entah kenapa, rombongan bupati pun membentuk barisan dan imam tersendiri di belakang Jemaat Ahmadiyah. Sehingga ada dua imam dalam satu masjid pada ibadah salat dhuhur berjamaah tersebut. Kendati demikian, salat dhuhur berjalan tertib. Kegiatan dilanjutkan dengan dialog antara bupati dengan Jemaat Ahmadiyah. Dalam dialog, perwakilan Jemaat Ahmadiyah meminta kemudahan dari pemerintah daerah untuk memproses perkawinan. Karena selama ini mereka merasa kesulitan dalam hal administrasi. Mereka mengaku bila akan menikah, kantor terkait meminta mereka untuk keluar dari Ahmadiah dulu. Selain itu, pihak Ahmadiyah tidak ingin dibedakan dengan umat muslim lain. Mereka mengaku sama umat muslim dengan rukun yang sama. Ahmadiah hanya sebuah organisasi saja. Bupati H Aang Hamid Suganda merespons soal keinginan Jemaat Ahmadiyah mengenai sulitnya memproses perkawinan. Namun terkait perbedaan pendapat, bupati akan meminta Kantor Kementrian Agama untuk bisa menjelaskan. Usai berdialog, ratusan warga Ahmadiyah Desa Manis Lor sudah memadati area Masjid An Nur. Mereka menyambut kedatangan bupati. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk bisa bertegur sapa dan menjabat tangan bupatinya. Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda, saat dikonfirmasi terkait kunjungannya ke Masjid An Nur Desa Manis Lor, berkeinginan untuk mencoba pendekatan secara kekeluargaan dan tidak formal. “Melaksanakan sosialisasi Pergub No 12 tahun 2011 tentang Ahmadiyah, saya pikir tidak bisa grasak-grusuk, tapi harus step by step. Alhamdulillah tadi pun saya diterima dengan baik,” terang bupati kepada wartawan. Ia berjanji akan terus melakukan tindak lanjut kunjungan ini. Salahsatunya melihat keadaan desa dan kampungnya. Barangkali mungkin perlu bantuan yang sekiranya bisa menyentuh mereka. Begitu juga masalah pernikahan Jemaat Ahmadiyah, dimana mereka ingin dipermudah dalam hal administrasi. “InsyaAllah kita akan lakukan pelayanan kepada mereka (Ahmadiyah, red) lebih mudah lagi,” kata bupati. (tat)
Bupati Gagal Salat Bersama JAI
Senin 21-03-2011,06:45 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :