KUNINGAN- Grafik menanjak peredaran narkotika tingkat provinsi, kembali mendapat antisipasi dari Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Barat. Bekerja sama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kuningan, mereka melakukan langkah strategis untuk penanggulangannya melalui Rapat Koordinasi (Rakor) BNK sewilayah III Cirebon, di Cakrawala Grage Hotel Spa Sangkanhurip, Kamis (24/3). Hadir dalam rakor tersebut, Wakil Bupati Kuningan, Drs H Momon Rochmana MM, Kepala Bidang Pengendalian Operasi BNP Jabar, Moch Nizar. M MPd, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Drs Dian Rahmat Yanuar MSi, Kadisdikpora Drs H Dadang Supardan MPd serta undangan lain. Kepala Bidang Pengendalian Operasi BNP Jabar, Moch Nizar.M MPd, menjelaskan, rakor BNK ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mengkoordinir upaya-upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 tahun 2008 pasal 5 ayat 3. Ini merupakan tugas pokok dan fungsi BNP Jabar. “Masalah narkoba sudah merupakan masalah multidimensional dan mendunia. Peredarannya semakin marak. Untuk itu harus menjadi perhatian bersama,” tandas Nizar. Penyalahgunaan narkotika, menurut dia, telah menimbulkan berbagai dampak negatif. Jumlah kasusnya pun setiap tahun makin meningkat. Jika diestimasikan untuk Jawa Barat 1.99 persen dari jumlah penduduk 41.483.729 jiwa. Penyalahgunaan narkoba sudah berkisar 800.000 orang. “Itulah mengapa kita gelar rakor ini,” ujar dia. Melalui rakor ini, Ia berkeinginan untuk membuat konsep pencegahan penyalahgunaan narkoba secara terpadu dengan pola pemberdayaan berbasis masyarakat dan berbasis pendidikan. Ini demi terwujudnya penegakan hukum yang berhubungan dengan pengawasan, pengendalian ketersediaan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba sesuai dengan supremasi hukum. Sementara, menurut Wakil Bupati Kuningan H Momon Rochmana MM, peredaran narkoba sama dengan fenomena gunung es. Dimana secara statistik menunjukkan angka peningkatan cukup tinggi. Namun di balik itu secara riil di lapangan jumlahnya sangat memprihatinkan, sehingga butuh penanggulangan terprogram, kontinuitas dan dibutuhkan kesungguhan dari seluruh pihak terkait. “Penanggulangan narkoba tidak akan selesai hanya dengan penegakan hukum saja. Tapi diperlukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Karena peredaran narkoba kini telah memiliki motif beragam. Seperti bisnis, politik dan lainnya,” terang Ketua BNK Kuningan ini. (tat)
800 Ribu Warga Konsumsi Narkoba
Jumat 25-03-2011,06:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :