CIREBON, RADARCIREBON.COM – Upaya Polresta Cirebon dalam memberikan pembinaan terhadap Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kembali menunjukkan hasil positif.
Pesantren Kilat ABH angkatan ke-4 resmi ditutup dalam sebuah acara khidmat di Masjid Syarif Hidayatullah, Asrama Polisi Kaliwadas, Kabupaten Cirebon, Rabu 25 Juni 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama 10 hari, sejak 16 hingga 25 Juni 2025 ini diikuti oleh 27 peserta ABH dari berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menutup langsung kegiatan tersebut yang dihadiri oleh berbagai unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh pendidikan Kabupaten Cirebon dan orang tua peserta.
BACA JUGA:Website Perpusda Kabupaten Kuningan Diretas dan Berganti Menjadi Situs Judol
BACA JUGA:Fakta Terbaru! Jumlah Nelayan di Kota Cirebon Terus Menurun, Ternyata Inilah Penyebabnya
BACA JUGA:Pemkot Cirebon Siap Berikan Sanksi Kepada Warga yang Buang Sampah Sembarangan
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar kepolisian dalam mewujudkan keamanan dan pembinaan sosial, terutama terhadap anak-anak yang pernah terlibat dalam persoalan hukum.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pesantren, tetapi proses pemulihan dan pembentukan karakter. Kami ingin anak-anak ini tumbuh kembali menjadi pribadi yang positif, bertanggung jawab, dan berguna bagi masyarakat,” ungkapnya.
Kombes Pol Sumarni menegaskan, pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam mengawal masa depan anak-anak.
"Saya meminta peran aktif orang tua, keluarga, tokoh masyarakat, hingga aparat desa dalam mengawasi dan membina anak-anak di lingkungan masing-masing," tegasnya.
Perwira melati tiga ini menjelaskan, selama kegiatan berlangsung para peserta mendapatkan berbagai materi pembinaan seperti disiplin, akhlak, kesadaran hukum, bahaya narkoba dan miras, tertib berlalu lintas, hingga pelatihan ekonomi kreatif.
BACA JUGA:Ditangkap Satresnarkoba Polresta Cirebon, Begini Pengakuan Tersangka Pengedar Narkoba
BACA JUGA:Rail Clinic Beri Layanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Stasiun Arjawinangun
"Bukan hanya itu saja, ada pula sesi hipnoterapi dan mental healing untuk membantu pemulihan psikologis para peserta.”
“Ini adalah upaya membekali anak-anak bukan hanya dengan ilmu keagamaan, tetapi juga keterampilan hidup.”
“Mereka juga kami ajarkan cara menghadapi tantangan zaman, termasuk teknologi dan ekonomi,” jelasnya.
Mantan Kapolres Subang ini mengingatkan bahwa kunci kesuksesan seseorang terletak pada keridhaan orang tua.
"Para peserta agar tidak kembali mengulangi kesalahan masa lalu. Bahaya minuman keras dapat merusak masa depan.”
“Kita hidup di era yang menantang. Jangan hanya menjadi penonton, tapi jadilah pelaku perubahan. Gunakan akal dan hati untuk berbuat baik,” ucapnya.
Kombes Pol Sumarni mengimbau kepada para orang tua agar tidak memberikan kendaraan bermotor kepada anak-anak di bawah umur.
BACA JUGA:Crab 1818 Pastikan Menu Makanan yang Disediakan Tidak Mengandung Unsur Non Halal
BACA JUGA:Jaga Ekosistem Sungai dan Laut di Jawa Barat, KDM Libatkan TNI AL
"Pengawasan ketat dan contoh yang baik dari keluarga merupakan benteng utama untuk mencegah anak terjerumus kembali," pungkasnya.
Perlu diketahui, sebagai bagian dari upaya menciptakan kemandirian ekonomi dan menghindari anak-anak dari potensi kenakalan remaja, Polresta Cirebon juga menyerahkan 10 unit gerobak usaha kepada peserta yang dinilai berpotensi dan siap membangun usaha kecil.
Selain itu, seluruh peserta menerima piagam penghargaan dan sertifikat sebagai bentuk apresiasi atas komitmen mereka dalam mengikuti kegiatan secara disiplin dan penuh semangat. (*)