Volume Ekspor Turun Drastis

Sabtu 26-03-2011,07:47 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER – Volume ekspor dari Kabupaten Cirebon terus mengalami penurunan. Meskipun komoditi produk rotan masih mendominasi, namun dibandingkan lima tahun yang lalu turunnya sekitar 50 persen. Pada masa kejayaannya, sebelum diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 12 tahun 2005, volume ekspor rata-rata setiap tahunnya lebih dari seribu kontainer bahkan mendekati 1.800 kontainer. “Dokumen ekspor yang tercatat di sini, komoditnya terdiri tekstil, buah, kerajinan kerang dan rotan. Secara keseluruhan, volume ekspor pada bulan Januari 2011 mencapai 925 kontainer dan pada Februari turun menjadi 871 kontainer. Setelah rotan, urutan kedua yang paling banyak adalah tekstil sekitar seratusan kontainer,” ungkap Kepala Bidang Dinas Perindustrian Kabupaten Cirebon H Maman Suparman melalui Kasi Perdagangan Luar Negeri Disperindag Eka Sukawati. Dikatakan Eka, pasar ekspor rotan kebanyakan ke Eropa seperti Jerman, Italia, Belgia, Kanada, Turki dan Norwegia. Ada juga yang konsen tujuan ke negara-negara di Timur Tengah serta Asia mulai dari Singapura, Filipina hingga Jepang. Bila ekspor tekstil cenderung stabil dengan tujuan ke Eropa dan Jepang, berbeda dengan ekspor rotan yang mengalami penurunan. Ada perusahaan yang mengekspor rata-rata hanya 1 kontainer per bulan. Sebagian juga produknya bukan dari rotan murni, ada yang dipadukan dengan bahan imitasi, eceng, pelepah pisang dan sebagainya. Diakuinya, ketika ekspor komoditi rotan ini mengalami kelesuan, tidak ada lagi komiditi yang bisa diandalkan untuk diekpor dalam jumlah besar. Ekspor komiditi buah volumenya belum bisa menandingi rotan. Sedangkan komiditi hasil laut, dokumen ekspornya tidak tercatat di Disperindag Kabupaten Cirebon. Sementara itu, Kasie Promosi Antoni mengungkapkan, sebagai upaya untuk membuka pasar ekspor yang lebih luas, Disperindag telah memfasilitasi pengusaha eksportir un­tuk mengikuti pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia yang berlangsung di Jakarta pada awal Maret 2011 dan dihadiri buyer dari 91 negara. Perwakilan dari Kabupaten Cirebon ada 4 perusahaan yang ikut yakni CV Fortune, Panca Sakti, Hanif Rottan dan Anggie Rottan. ”Kalau tahun lalu hanya 2. Sekarang Disperindag bisa mengirim 4 perusahaan, yang tidak ikut juga banyak yang menitipkan katalog, sehingga pembeli bisa follow up datang ke Cirebon,” terangnya. (san)

Tags :
Kategori :

Terkait