
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon menjadi pesantren dengan jumlah penerimaan santri baru terbanyak di Jawa Barat pada 2025. Totalnya, 2.522 santri baru. Pesantren ini pun menorehkan rekor sebagai pesantren dengan peminat terbanyak di Provinsi Jabar.
“Dengan jumlah santri baru sebanyak itu, Bina Insan Mulia menjadi pesantren terbesar di Jawa Barat. Data ini kami himpun per Juli 2025," ujar Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Barat Kiai Abdurrohman, Senin (21/7/2025).
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon KH Imam Jazuli Lc mengatakan jumlah santri baru yang mendaftar ke Pesantren Bina Insan Mulia 1, 2, dan 3 mengalami lonjakan tajam, bahkan melebihi target awal.
Yang paling mencengangkan di Pesantren Bina Insan Mulia 3. Baru setahun didirikan, bahkan izin operasional sekolah baru terbit di awal Juli ini, namun jumlah pendaftarnya sudah mencapai 1.000 santri. “Ini mestinya masuk The Guinness Book of Records," canda Imjaz --sapaan akrab KH Imam Jazuli, saat menjelaskan sejarah berdirinya BIMA 3.
BACA JUGA:Dari Baju hingga Sepatu, Ini 5 Rekomendasi Fashion yang Bisa Dibeli Saat Promo Fashion di Blibli!
Tahun ini, total santri baru Pesantren Bina Insan Mulia mencapai 2.522 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru Indonesia. Terbanyak berasal dari Cirebon dengan jumlah 684 orang, disusul Jabodetabek sebanyak 508 orang, dan Indramayu sebanyak 422 orang. Sisanya tersebar dari berbagai wilayah di Pulau Jawa, luar Jawa, hingga luar negeri.
Uniknya, manajemen pesantren telah mengatur dengan rapi proses kedatangan para santri baru tersebut. Mereka dijemput menggunakan bus yang telah disediakan pesantren di sejumlah titik strategis. “Kami menyediakan 54 armada bus di 13 titik yang siap mengangkut santri dan wali santri ke pesantren dan semua itu tak dikenakan biaya," jelas Imjaz
Menurutnya, inisiatif penjemputan ini bertujuan untuk menghindari kemacetan di sekitar area pesantren dan Kota Cirebon. “Selain itu, santri dan wali santri dari daerah yang sama sudah bisa saling mengenal sejak awal, sehingga terjalin silaturahim di antara mereka," tambahnya.
Pertanyaannya, mengapa peminat Pesantren Bina Insan Mulia melonjak tajam, justru di saat sebagian besar pesantren lain di Indonesia mengalami penurunan minat? Dari penelusuran di lapangan dan database tim PPDB, terungkap bahwa sebagian besar santri memilih Bina Insan Mulia karena sistem pembelajaran yang diterapkan.
BACA JUGA:PDAM Terbesar, Setor Rp6,162 Miliar untuk PAD Kota Cirebon, Bank Cirebon Masih Cari Investor
“Pesantren Bina Insan Mulia menerapkan program tahfidz Alquran untuk semua santri dengan metode yang cepat, yang hanya 4 bulan, tanpa mengorbankan sekolah dan agenda pembelajaran lain," kata Afifah, wali santri dari Jawa Tengah.
Ada juga yang memilih Pesantren Bina Insan Mulia karena keunikan cara hidup yang diterapkan di dalamnya. Banyak hal yang biasanya dilarang di pesantren lain, namun di Bina Insan Mulia justru difasilitasi. Seperti menonton televisi, berinternet, berolahraga, bermusik, hingga jalan-jalan. “Anak saya langsung tertarik dan merasakan tak ada yang berbeda antara di rumah dan di pesantren," ujar Simbolon, wali santri dari Jakarta.
Selain dua alasan tersebut, banyak santri yang memilih Bina Insan Mulia karena tertarik melanjutkan pendidikan ke luar negeri atau ke perguruan tinggi negeri (PTN) di dalam negeri. Beberapa tahun terakhir, lulusan Bina Insan Mulia terbukti berhasil menembus sejumlah kampus kelas dunia di berbagai negara. Seperti Mesir, Turki, Jerman, Prancis, Australia, Jepang, China, Tunisia, Maroko, bahkan Rusia.
Angkatan 2025 ini saja, dari 288 lulusan, 154 di antaranya diterima di kampus luar negeri bergengsi, dan 134 lainnya lulus seleksi masuk PTN dalam negeri. Mereka diterima di kampus-kampus luar negeri melalui jalur beasiswa dan kerja sama (MoU) antarlembaga. “Tahun ini, Pesantren Bina Insan Mulia dipercaya oleh Universitas Al-Azhar Mesir sebagai tempat pelaksanaan seleksi calon mahasiswa/mahasiswi yang hendak melanjutkan ke universitas tersebut, terutama bagi mereka yang berasal dari Jabodetabek, Banten, dan Jabar," kata Imjaz
BACA JUGA:Pemkab Kuningan Gelar Rotasi-Mutasi Besar-Besaran, Ini Jadwal Pelaksanaan