CIREBON, RADARCIREBON.COM – Kondisi memprihatinkan dialami oleh Mutmainnah, seorang gadis yatim asal Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Dia mengalami sakit komplikasi, namun karena keterbatasan biaya dan pola pengasuhan yang ala kadarnya, membuat Mutmainnah tidak mendapatkan perawatan medis yang layak.
Menurut keterangan warga sekitar, Mutmainnah telah lama ditinggalkan oleh ibunya karena meninggal dunia.
Sementara, ayah kandungnya meninggalkannya begitu saja, sehingga dia pun terlantar.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Penumpang Kereta Api, KAI Daop 3 Cirebon Tangani Mud Pumping, Apa Itu?
BACA JUGA:Pencuri Tabung Gas LPG di Tuparev Kedawung Terekam CCTV, Nih Ciri-cirinya
Selama ini, dia hanya dirawat seadanya oleh bibinya yang juga hidup dalam kondisi perekonomian yang seadanya, ditambah harus mengurus anak-anak kecil.
Melihat kondisi tersebut, warga dan unsur pemerintah desa setempat pun akhirnya turun tangan untuk membantu Mutmainnah agar mendapatkan pelayanan medis yang memadai.
“Dengan keterbatasan yang ada, alhamdulillah akhirnya warga dan tokoh masyarakat ikut turun tangan membawa Mutmainnah ke Rumah Sakit (RS) Pelabuhan,” ujar Syatori warga Desa Japura Kidul yang juga anggota Puskesos.
Namun, upaya warga dalam membantu gadis malang menghadapi tantangan. Sebab, pihak RS Pelabuhan membatasi waktu perawatan hanya 3 hari, dengan alasan Mutmainnah BPJS Kesehatan-nya sudah tidak aktif sejak Juli 2025.
BACA JUGA:Mall di Majalengka Bakal Bertambah, Ini Lokasi yang Dipilih
BACA JUGA:Niat Membakar Sampah, Lahan 300 Meter Ikut Hangus, Angin Kencang Landa Wilayah Kuningan
BACA JUGA:KPK Mengajar di SMPN 1 Suranenggala Cirebon, Bupati Imron Sebut Bersih dari Korupsi
Oleh sebab itu, warga pun bergotong royong agar BPJS Kesehatan milik Mutmainnah kembali aktif.