MADRID - Strategi defensif membawa Chelsea kembali menjalani pertarungan hidup mati di Stamford Bridge. The Blues mampu memaksakan hasil imbang tanpa gol di leg pertama semifinal di kandang Atletico Madrid yang berlangsung kemarin (23/4) dini hari WIB. Taktik menumpuk pemain di lini belakang membuat Chelsea membawa sedikit keuntungan saat menentukan nasibnya di hadapan pendukungnya sendiri pekan depan. Mereka membuat serangan Atletico yang mendapatkan penguasaan bola hingga 69 persen tak membuahkan hasil sama sekali. Di Stamford Bridge nanti, Chelsea butuh kemenangan untuk meraih final untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir di Liga Champions. Dari statistik, tercatat tuan rumah menciptakan 25 peluang dan hanya empat yang mengarah ke gawang Chelsea. Sementara, Chelsea hanya mampu membuat empat peluang dan hanya dua di antaranya yang mengarah ke gawang Atletico yang dikawal penjaga gawang pinjaman dari Chelsea, Thibaut Courtois. \"Kami sudah tahu mereka tak mau kebobolan, tapi kami sudah berusaha mencetak gol dengan strategi menyerang terbaik yang kami punya. Kami tidak senang dengan hasil imbang karena kami sangat berharap meraih kemenangan. Rasanya buruk meski peluang masih terbuka,\" beber Gabi, gelandang sekaligus kapten Atletico dikutip Reuters. Manajer Chelsea Jose Mourinho sedikit keluar dari pola yang jadi andalannya musim ini, khusus untuk meredam agresivitas Atletico. Dia menerapkan pola 4-3-2-1, bukan 4-2-3-1. Bahkan, satu penyerang yang dipasangnya, Fernando Torres, justru lebih sering membantu pertahanan. Sejatinya, kekuatan Chelsea sudah tereduksi di menit ke-18, ketika kiper Petr Cech terpaksa ditarik keluar karena cedera. Namun, penampilan Mark Schwarzer yang jadi penggantinya, tak mengecewakan Jose Mourinho, pelatih Chelsea. \"Kami harus save, tidak kebobolan dan mencetak gol dari peluang yang didapat. Jika mencetak gol pada satu dari banyak situasi maka hasilnya bakal fantastis. Sayangnya tidak, tapi hasil ini berarti segalanya akan ditentukan di Stamford Bridge,\" kata Mourinho. Schwarzer jadi lebih sibuk memotong bola crossing atau umpan lambung yang jadi strategi Atletico. Sebab, Atletico kesulitan memasuki area berbahaya dari tengah. Belum lagi Diego Costa yang sulit melepaskan diri dari John Terry dan Gary Cahill di sentra pertahanan Chelsea. Peluang terbaik Atletico datang di 15 menit terakhir. Tapi sundulan Raul Garcia dan Arda Turan melenceng. Juga tendangan Gabi dan Costa yang masih bisa diselamatkan Schwarzer. Pelatih Atletico Diego Simeone tak mau ambil pusing dengan strategi yang diterapkan Mourinho. Baginya, menerapkan strategi apa pun menjadi hak bagi setiap arsitek tim demi mendapatkan keuntungan. \"Anda bebas menentukan strategi sesuai pemain yang Anda miliki. Mereka bertahan dengan baik dan usaha kami tidak ada yang berhasil. Namun tunggu saja pekan depan. Kami akan bermain dengan hebat di Stamford Bridge,\" ujar Simeone. Bukan hal mudah bagi Chelsea saat menjamu Atletico di leg kedua. Kartu kuning yang diterima Frank Lampard dan John Obi Mikel di Vicenre Calderon berarti membuat mereka tak akan tampil di kandang. Di pihak lawan, Gabi mengalami hal serupa. \"Kami akan bertarung dan bertarung. (Branislav) Ivanovic kembali (dari sanksi), Schwarzer menunjukkan bahwa kami bisa mempercayainya. Jika kami harus memainkannya, maka kami akan memainkannya,\" tegas Mourinho. (ady)
Imbang Menguntungkan
Kamis 24-04-2014,10:58 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :