BANDUNG - Pertandingan Derby Bandung antara Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Persib Bandung digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, lusa (27/4). Duel dua tim sekota itu diyakini sebagai laga adu gengsi. Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman tidak akan main main, apalagi menganggap remeh PBR. Dia menilai, Gaston Castano cs merupakan salah satu tim yang sulit di kalahkan. \"Kalau ingin meraih tiga poin kita harus kerja keras dan mengeluarkan segala kemampuan,\" ucap Djadjang di Mes Persib, Jl Ahmad Yani, Bandung, kemarin (24/4). Penilaian eks pemain Persib era perserikatan itu karena berdasarkan bebarapa laga yang dilakoni PBR, seperti dijamu Arema Cronous lalu, kendati harus menyerah 3-0 namun beberapa kali PBR berhasil merepotkan kubu Singo Edan, sebutan Arema. \"Ketika kalah lawan Arema, mereka bermain bagus. Ditambah lagi dari segi materi pemain juga mereka bagus. Cukup membahayakan kalau kita tidak kerja keras dan tidak serius di laga nanti,\" jelasnya. Pelatih yang akrab di sapa Djanur ini mengakui di musim ini, The Boys Are Back julukan PBR, mengalami perkembangan signifikan. \"Kekuatan mereka berkembang, bisa dilihat di pertandingan away mereka. PBR punya karakter dan punya kekuatan,\" ucapnya. Lebih jauh, Atep cs diketahui dalam kondisi yang rawan, menyusul tiga orang penggawanya, yakni Vladimir Vujovic, Achmad Jufrianto serta Hariono sudah mendapatkan dua kartu kuning. Jika sekali lagi melakukan kesalahan dan diberi hadiah kartu kuning, dipastikan absen pada laga lawan Persija Jakarta 8 Mei 2014 mendatang. Namun, Djanur tidak akan menginstruksikan ketiganya untuk lebih berhati-hati. Menurutnya, bermain hati-hati akan memengaruhi motivasi pemain. Di sisi lain, Djanur tentu tak bisa menganggap remeh Persija. Nah, kalau nanti ketiga pemain tersebut mendapat kartu kuning ketika melawan PBR, Djanur pasti dilemma. Meski ada penggantinya, kualitas pemain bangku cadangan belum tentu bisa sebagus pemain inti. \"Memang, repot juga kalau saya harus memilih. Tapi semoga ketiga pemain tak mendapat kartu kuning,\" beber Djanur. Melawan PBR, Djanur sendiri melihat saat bertemu di turnamen Inter Island Cup (IIC) 2014 lalu. Kedua tim tampil dengan tensi tinggi. Hasilnya, setiap tim mengoleksi empat kartu kuning. Di laga ISL 2014 lusa, Djanur memastikan hal itu akan terjadi lagi. \"Tensinya memang saat itu panas. Motivasi anak-anak pun sangat besar karena tidak ingin kalah di hadapan Bobotoh,\" katanya. Pelatih berusia 56 tahun itu juga mewanti-wanti agar anak asuhnya tidak berleha-leha dan tetap mempersiapkan diri dengan serius. Djanur ingin pasukannya terus bekerja keras untuk meraih kemenangan guna mempertahankan posisi di pucuk klasemen wilayah barat. “Cukup membahayakan kalau kita tidak kerja keras dan tidak serius di laga nanti,” tegasnya. (yan/net/mid)
Dilema Kartu Kuning
Jumat 25-04-2014,13:26 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :