JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Presiden Indonesia Prabowo Subianto tengah melakukan sejumlah program untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Menurut Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO (Presidential Communucation Office), Noudhy Valdryno, Presiden Prabowo tengah menyiapkan program-program unggulan.
Program-program unggulan Prabowo tersebut, diunkapkan Noudhy Valdryno saat berbincang santai dengan tim Disway.id di Kantor PCO, Rabu, 13 Agustus 2025.
Dia bercerita, ada beberapa program dari kantor Komunikasi Kepresidenan yang fokus untuk mendiseminasikannya kepada masyarakat. Paling tidak ada lima rancangan.
Seperti: Merdeka Gizi, hubungannya dengan makan bergizi gratis. Ada Merdeka Kesehatan, cek kesehatan gratis. Ada Merdeka Pendidikan dengan program-program sekolah rakyat dan lain-lain. Ada Merdeka untuk semua, perumahan.
BACA JUGA:Dapat Perintah dari Prabowo, AHY Siap Kawal Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
"Nah Merdeka terakhir saya rasa paling penting, Merdeka Ekonomi. Jadi kemarin saya sempat berbicara di forum ketika saya bilang Merdeka Ekonomi. Wah ini paling penting nih Mas, karena sedang ada fenomena-fenomena seperti Rojali, Rohana, dan lain-lain," kata Noudhy Valdryno dikutip radarcirebon.com.
Tapi, kata Rino, sapaan karibnya, pendidikan adalah leapfrog atau lompatan menuju Indonesia Emas 2045. Bukan mimpi yang muncul mendadak di pagi 1 Januari 2045, melainkan kerja panjang dari sekarang.
"Merdeka Pendidikan ini bukan hanya akses terhadap pendidikan, tapi Pak Prabowo itu memikirkan. Ini ada 3 program. Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Sekolah Garuda Transformasi, tambah lagi sekarang Revitalisasi Sekolah-Sekolah," ungkapnya.
Sekolah Rakyat jadi tombaknya. Targetnya jelas: memutus rantai kemiskinan di keluarga-keluarga desil 1 dan 2.
Konsepnya full boarding school atau asrama penuh. Negara mengambil alih peran sebagai orang tua kedua.
BACA JUGA:Malam-malam Prabowo Panggil Sejumlah Pejabat Tinggi, Salahsatunya Kapolri dan BIN dan BGN
Tidak mudah, kata Rino, membujuk orang tua melepas anaknya tinggal di sekolah. Tapi mereka paham: ini investasi masa depan.
Di NTT, di Jabodetabek, lebih dari 100 titik sudah berjalan. Ada yang menampung 100 siswa, ada yang 1.000. Idealnya? Seperti best practice di luar negeri: satu sekolah bisa 10 ribu siswa.
Lengkap dengan lapangan sepak bola, lapangan tenis, fasilitas olahraga dan seni.