KEJAKSAN– Taman Ade Irma Suryani (TAIS) bakal berubah. Kelasnya bahkan dunia, menyaingi tempat-tempat wisata yang lain yang ada di Indonesia. Hal ini setidaknya terlihat saat PT Prima Sarana Manunggal melakukan pemaparan di hadapan tim seleksi, forum seleksi, dan Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM, kemarin. Direktur Utama PT Prima Sarana Manunggal, Iwien Whintoro, mengatakan, TAIS akan diubah menjadi lokasi pariwisata pilihan. Untuk menambah nuansa pariwisata pantai di TAIS, pihaknya akan membangun cottage di pinggir pantai. “Kami akan mendapatkan pemasukan dari cottage dan tiket masuk. TAIS memiliki nilai historis bagi kami,” ujarnya. Jika dihitung, kata Iwien, PT Prima Sarana Manunggal akan memperoleh Rp1,1 miliar pertahun dengan pengeluaran Rp451 juta pertahun. Meski keuntungan tidak terlalu signifikan, dia mengatakan perusahaannya hanya berniat memajukan Kota Cirebon dan memberikan hiburan bagi masyarakat wilayah Cirebon. “Kendalanya akses masuk kecil. Lahan terbatas hanya 2,7 hektare,” beber Iwien. Komisaris PT Prima Sarana Manunggal, Handjaja Halim menjelaskan, alasan perusahaannya mengikuti lelang TAIS agar obyek wisata andalan Kota Cirebon itu mendunia dan bertaraf internasional. Bahkan, hal itu ditandai dengan penggunaan nama berbahasa Inggris. “Namanya Oceans Park Ade Irma Nasution,” sebut Handjaja. Saat ini, kondisi pantai di TAIS kotor dan berlumpur. Bahkan, banyak air limbah dibuang ke pantai tersebut. Karena itu, lanjutnya, saat menang menjadi investor, pihaknya akan mendatangkan pasir dari Tirtamaya Indramayu untuk dicampurkan dalam pantai TAIS. Tidak hanya itu, faktor keamanan dan kenyamanan akan diberikan. “Air limbah di TAIS akan kami daur ulang. Ini demi memanfaatkan sekitar,” ucapnya. Berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli geologi, tanah di TAIS tidak mungkin dibangun sumur dalam, karena mengandung kadar garam tinggi. Terkait kurangnya atau minimnya permainan anak, disebabkan oleh lahan yang terbatas. Untuk itu, lanjut Handjaja, PT Prima Sarana Manunggal akan melakukan reklamasi pantai. Berdasarkan hasil survei, pasir baru ditemukan sekitar 300 meter dari bibir pantai saat ini. “Kami akan urug secara bertahap. 100 meter dulu, dilanjutkan hingga 300 meter,” terangnya. Untuk tiket masuk, pihaknya akan menetapkan angka Rp25 ribu hingga Rp30 ribu. Harga yang dianggap terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM mengatakan, ekspose dari PT Prima Sarana Manunggal memberikan keyakinan akan adanya optimalisasi aset. “Masyarakat sudah menunggu lama. TAIS menjadi salah satu aset penting bagi Pemkot Cirebon,” ujarnya. Sudah lama TAIS tidak difungsikan. Bagi sebagian masyarakat, obyek wisata itu memiliki kenangan tersendiri. Melalui proses lelang, PT Prima Sarana Manunggal dinyatakan memenuhi syarat, serius dan berpengalaman. Untuk itu, agar aset TAIS segera difungsikan kembali, Ano meminta SKPD-SKPD yang berhubungan dengan proses administrasinya, harus bekerja cepat. Sebab, hal ini tanggung jawab pemerintah. “SKPD perizinan mohon bergerak cepat,” ucapnya. Menurut Ano, kehadiran TAIS baru akan meningkatkan PAD dan penyerapan tenaga kerja lokal. Dalam kesempatan itu, beberapa pejabat menyampaikan masukan. Di antaranya, Asda Pemerintahan Drs M Korneli MSi. “TAIS baru harus perbanyak wisata permainan. Itu yang dirindukan masyarakat,” ujar Korneli. Begitupula disampaikan Kepala DPUPESDM, Ir H Yoyon Indrayana MT. Menurutnya, taman air harus membuat nyaman pengunjung. Artinya, air yang digunakan kualitas prima. Selain itu, masyarakat menengah ke bawah membutuhkan tempat bermain anak dan hiburan sejenisnya. Kepala KLH, Ir Agung Sedijono MSi mengatakan, meskipun luas lahan hanya 2,7 hektare, tetapi PT Prima Sarana Manunggal harus membuat 15 hektar ke tengah laut. “Semacam membuat pula kecil,” tukasnya. Tidak hanya itu, para pejabat lain meminta unsur tradisional Cirebon ditonjolkan. (ysf) GRAFIS MARI BERMIMPI -PT Prima Sarana Manunggal akan mengubah TAIS menjadi lokasi pariwisata pilihan yang mendunia -Namanya nanti dibuah menjadi Oceans Park Ade Irma Suryani -Perusahaan ini akan membangun cottage di pinggir pantai -Perusahaan ini akan mendatangkan pasir dari Tirtamaya Indramayu untuk dicampurkan dengan pasir pantai TAIS -Akan ada reklamasi pantai untuk memperluas area guna membangun wahana permainan -Untuk tiket masuk, perusahaan ini akan menetapkan angka Rp25 ribu hingga Rp30 ribu. Harga ini dianggap terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah. -Jika dihitung, perusahaan akan memperoleh Rp1,1 miliar pertahun dengan pengeluaran Rp451 juta pertahun. Meski keuntungan tak terlalu signifikan, perusahaan ini berniat memajukan Kota Cirebon dengan memberikan hiburan bagi masyarakat
Mimpi Baru, TAIS Bertaraf Dunia
Rabu 30-04-2014,15:11 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :