Akmal menilai bahwa Pemkab Indramayu belum serius menangani berbagai persoalan yang dihadapi para petani.
BACA JUGA:4 Kuliner Legendaris di Tegal Jawa Tengah, Wajib Dicoba saat Sedang Berkunjung
BACA JUGA:Spot Sunrise dan Sunset Terbaik di Pantai Pangandaran, Penginapan dan Harga Tiket
Dia menegaskan, bahwa di bawah kepemimpinan Bupati Lucky Hakim dan Wakil Bupati Syaefudin, Pemkab Indramayu masih terjebak dalam retorika.
“Kami melihat kesan bahwa pemerintah daerah masih sibuk dengan gimik. Kepemimpinan saat ini terlihat gagap dalam menghadapi isu pertanian,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dema IAI PDK juga menyerahkan policy brief bertemakan pertanian kepada DPRD dan Forkopimda.
Itu disebut sebagai kontribusi mahasiswa menjelang peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September mendatang.
“Ini adalah bentuk komitmen kami, bahwa kaum muda dan mahasiswa Indramayu turut memperjuangkan kesejahteraan petani,” tambah Akmal.
Dokumen policy brief tersebut memuat sembilan poin utama, antara lain menyangkut persoalan Nilai Tukar Petani (NTP), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian.
Kemudian peningkatan jumlah petani garam, kepemilikan dan distribusi lahan, alih fungsi lahan, dinamika Segitiga Rebana, Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), rantai distribusi hasil pertanian, serta akses permodalan petani.