Sementara kinerja pada Kinerja Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Ciayumajakuning per Juni 2025 mengalami kontraksi.
BACA JUGA:Pesan Fitrah Malik untuk Kader Partai Gerindra Kota Cirebon, Simak Kata-katanya
BACA JUGA:Bakti Kesehatan HUT ke-80 TNI. Danrem: Tingkatkan Kedekatan TNI dengan Rakyat
Lanjutnya, kinerja pada pasar modal wilayah Ciayumajakuning per Juli 2025 menunjukkan pertumbuhan positif.
Penjualan Agen Penjual Reksa Dana (APERD) tercatat Rp315,48 miliar, meningkat 84,76 persen yoy. Jumlah investor pasar modal yang ditunjukkan oleh jumlah Single Investor Identification (SID) juga meningkat menjadi 341,11 ribu, atau tumbuh 12,83 persen yoy.
Pada periode yang sama, akumulasi transaksi saham di Ciayumajakuning mencapai Rp2.39 triliun, meningkat 131,37 persen yoy.
"Seluruh peningkatan indikator tersebut mencerminkan tingkat literasi masyarakat terhadap sektor pasar modal mengalami peningkatan yang disertai dengan peningkatan optimisme masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal," jelasnya.
Sementara itu, sampai dengan Agustus 2025, OJK Cirebon telah memberikan layanan terhadap 1.235 konsultasi dan pengaduan konsumen.
Layanan didominasi oleh konsultasi yang disampaikan secara langsung ke OJK Cirebon atau walk-in sebesar 77,37 persen atau 955 layanan, konsultasi yang disampaikan melalui saluran telepon sebesar 7,37 persen atau 91 layanan, dan pengaduan konsumen yang disampaikan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sebesar 15,30 persen atau 189 pengaduan.
Layanan konsultasi dan pengaduan tertinggi didominasi oleh fintech lending, pengaduan Bank Umum, pengaduan Perusahaan Pembiayaan, dan pengaduan entitas illegal.
Permintaan SLIK juga masih terus menjadi permintaan pelayanan tertinggi, dalam satu hari permintaan rata-rata mencapai 50 permintaan.
"Jumlah pengaduan yang masuk terus meningkat, ini kami anggap menjadi sebuah sinyal baik karena terus masifnya kami memberikan edukasi sehingga masyarakat semakin paham dan peduli kemana mereka harus melakukan pengaduan konsumen akan layanan perbankan," ucapnya.
Ia menambahkan, sampai dengan tanggal 18 September 2025, telah dilakukan 183 kegiatan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan atau 122 persen dari target 2025 sebanyak 150 kegiatan.
Sebanyak 33.076 peserta kegiatan edukasi, literasi dan inklusi keuangan dari berbagai segmen yaitu pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, ASN, Dosen, Guru, Profesional, penyandang disabilitas, petani, peternak, nelayan, perkumpulan perempuan, lansia, dan masyarakat umum.