SUKABUMI - Andi Sobari alias Emon (24) tak sendiri dalam melakukan tindakan asusilanya. Sang Predator anak ini memiliki temannya yang saat ini mulai diungkap pihak kepolisian. \"Ada dua pelaku lagi, selain Emon,\" ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Sulaeman kepada wartawan, kemarin (5/5). Dia menambahkan, kedua orang tersebut merupakan pelaku sodomi terhadap Emon. Dua orang tersebut diduga memaksa Emon untuk menjadi curahan nafsu bejatnya. Tidak menutup kemungkinan, kedua pelaku tersebut juga melakukan hal yang sama terhadap anak-anak yang lain. \"Dua orang itu memaksa Emon untuk melayani nafsunya. Itu terjadi pada 2005 dan 2012,\" imbuh AKP Sulaeman. Sampai sekarang, kasus ini masih dalam pengkajian polisi dan belum ada penetapan tersangka baru. Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Hari Santoso mengatakan, terus melakukan pemeriksaan pada Emon. Polisi dengan bantuan psikolog meminta Emon untuk mengingat kejadian sebelumnya atau \"flash back\" . Selain itu juga, memeriksa tersangka perubahan kelakuan dan kejiwaan Emon sejak sang predator berusia lima tahun. \"Kami terus melakukan penyelidikan secara intensif kepada tersangka dengan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap saksi-saksi lainnya,\" jelasnya. Kasus yang menimpa Emon ini diduga dilakukannya saat dirinya menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pasalnya pria yang bekerja di salah satu pabrik di Jalan Palabuan II Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi ini pernah melakukan sodomi sejak duduk di SMP. Salah seorang yang nyaris korban, Soni menuturkan, saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas IV SD, dan sempat bertemu dengan tersangka di daerah Lio. Dia bersama dua rekannya sempat bertemu tersangka dan diiming-imingi boneka kura-kura oleh Emon dengan syarat mau melepas celananya. \"Karena tidak terima dengan permintaan si Emon kami langsung memukul dan melarikan diri,\" terang Soni yang baru lulus SMA kepada Wartawan, kemarin (5/5). Dia menambahkan bahwa dirinya mengetahui siapa saja korban Emon yang saat ini sudah dewasa. Bahkan korban Emon sudah ada yang menjadi sopir angkot. \"Saya tidak mengetahui secara persis siapa saja korban Emon semasa saya kecil, tetapi waktu itu saya dan dua rekan saya hampir menjadi korbannya,\" tambahnya. Padahal kata Soni, Emon sendiri dinilai orang yang baik serta ramah kepada siapapun, namun anehnya tersangka ini suka dengan anak kecil. Di tempat terpisah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Ny Linda Amalia Sari Gumelar datang ke Sukabumi, kemarin (5/5). Namun dia mengurungkan niatnya untuk menemui para korban sodomi Emon di Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Sukabumi Jalan Siliwangi Kecamatan Cikole. Selepas pertemuan Linda Gumelar langsung pulang ke Jakarta. \"Ibu Menteri tidak ke tempat pemeriksaan karena memang disarankan untuk tidak ke sana, sebab khawatir kedatangan rombongan akan membuat kondisi psikologis korban dan keluarga akan terganggu,\" ujar Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz. Menurut Muhamad Muraz, Menteri P3A Ny Linda Amalia Sari hanya mendengarkan laporan dari Pemda dan Polres. Dengan laporan tersebut, sudah memadai sebagai bahan pertimbangan bagi Menteri P3A itu. Dari pantauan Radar Sukabumi (Radar Cirebon Group), Selepas pertemuan dengan Wali Kota Sukabumi dan elemen terkait lainnya, Menteri dan rombongan langsung berangkat ke Jakarta, namun informasi yang diperoleh, Linda akan menggelar rapat di Jakarta. (why/mvi)
Teman Emon Belum Ditangkap
Selasa 06-05-2014,08:17 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :