CIREBON, RADARCIREBON.COM – Jembatan yang menjadi akses utama petani dan peternak di Desa Gagasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon ambruk.
Kejadian ini terjadi pada Rabu 19 November 2025 lalu. Tentu saja, aktivitas pertanian dan peternakan di Desa Gagasari pun terganggu.
Tidak hanya itu, jembatan ini pun menjadi akses alternatif utama yang menghubungkan Desa Ender Kecamatan Pangenan dan Desa Gagasari Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Inilah Pesan Wagub Jabar Saat Menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional di Cimahi
BACA JUGA:Wapres Gibran Tampil Perdana di Luar Negeri, Inilah 3 Fokus Pembahasan KTT G20
BACA JUGA:DAM Ungkap Peran Struktur Petugas Touring untuk Perjalanan yang Lebih Tertib dan Nyaman
Jembatan ini biasanya digunakan oleh warga di kedua desa tersebut untuk akses distribusi pakan bagi sejumlah peternak unggas.
Berdasarkan tinjauan lapangan, Sabtu 22 November 2025, kondisi jembatan belum mendapatkan penanganan dari pemerintah, sehingga warga terpaksa melakukan perbaikan secara swadaya.
Rudi Hartono mengaku, aktivitas peternakannya berhenti total karena akses tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.
Sebab, jembatan itu sangat vital bagi aktivitas keluar masuknya transportasi, baik untuk mengangkut pakan ternak, maupun unggas setalah cukup umur untuk dipanen.
“Jalan tertutup total, mobil tidak bisa lewat. Distribusi ayam dan pakan terpaksa berhenti,” ucap pria yang berprofesi sebagai peternak unggas asal Desa Gagasari.
Menurutnya, beberapa peternak sedang memasuki masa panen sehingga terputusnya akses ini membuat mereka mengalami kerugian besar.
BACA JUGA:Dokter Persib Bandung Beberkan Kondisi Terkini Federico Barba dan Peluangnya Tampil di ACL
BACA JUGA:Dikebut! 35 Juta Penerima BLTS Siap Terima Uang Tunai, Mensos Bocorkan Jadwal Pencairannya
Sementara itu, petani tebu setempat, H Tarjuki, juga merasakan imbas dari jembatan ambruk tersebut.