Ratusan Hektare Tanaman Padi Terserang OPT

Sabtu 10-05-2014,13:15 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU – Musim panen yang tengah berlangsung di Indramayu saat ini ternyata tidak berjalan mulus. Pasalnya sejumlah areal tanaman padi ternyata terserang berbagai macam hama atau organisme pengganggu tanaman, yang bisa mengancam tingkat produksi padi. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Ir Firman Muntaqo mengatakan, sejumlah organisme penganggu tanaman (OPT) memang sempat menyerang sejumlah areal. Namun ia berharap hal ini tidak berdampak buruk terhadap hasil produksi secara keseluruhan. “Memang ditemui munculknya OPT di beberapa wilayah. Kami berharap agar hal tersebut bisa cepat ditangani agar tidak meluas,” ujarnya. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kebupaten Indramayu, hingga awal Mei 2014 sejumlah OPT telah menyerang. Diantaranya hama tikus yang telah menyerang 426 hektare, wereng cokelat menyerang 1.400 hektare, penggerek menyerang 521 hektare, dan serangan penyakit kresek sebanyak 547 hektare. Firman berharap munculnya hama ini tidak mengganggu target produksi. Dikatakan, target produksi  padi nasional  tahun 2014 adalah sebanyak 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG). Sementara untuk Jawa Barat ditargetkan 12,65 juta ton GKG, sedangkan Kabupaten Indramayu mempunyai target produksi 1,63 juta ton GKG dari luas tanam 233.280 ha dengan tingkat produktivitas rata-rata 75,09 kuintal per hektare. “Secara nasional, target peningkatan produksi padi untuk tahun 2014 sebesar 7 %, sedangkan untuk Kabupaten Indramayu ditargetkan sebesar 10 %,” ujar Firman. Di tempat terpisah, Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang mengatakan, selain masalah ancaman hama, petani juga masih menghadapi sejumlah persoalan di lapangan. Menurutnya, persoalan yang masih terjadi diantaranya adanya keterbatasan modal usaha tani, infrastruktur yang mengalami kerusakan, posisi tawar produk pertanian masih rendah, penyediaan air baku pada musim kemarau, dan juga masih adanya kehilangan hasil yang masih tinggi. “Kami berharap agar berbagai persoalan yang dihadapi petani tersebut bisa diperhatikan, agar target kita sebagai daerah lumbung pangan tetap terjaga,” ujarnya. (oet)   Foto: utoyo prie achdi/radar indramayu

Tags :
Kategori :

Terkait