CIREBON, RADARCIREBON.COM — Ada momen yang membuat kita berhenti sejenak, menarik napas panjang, lalu tersenyum haru. Momen ketika kita menyaksikan bahwa kepedulian masih hidup, tumbuh, dan bersemi—bukan hanya di hati orang dewasa, tetapi juga di dada-dada kecil anak-anak yang belum mengenal rumitnya dunia.
Itulah yang terjadi pada Jumat, 5 Desember 2025, saat murid-murid TK–SD Peradaban Global Qur'an Kota Cirebon menggelar aksi “Jum’at Peduli” untuk membantu korban bencana Aceh dan Sumatra.
Dari tangan mungil yang menggenggam celengan kebaikan, dari langkah kecil yang penuh niat, terkumpul donasi Rp10 juta. Angka itu mungkin sederhana bagi sebagian orang, namun bagi mereka yang menyalurkannya dengan air mata ketulusan—itu adalah cinta yang tak ternilai.
Mereka datang dengan wajah polos, beberapa membawa poster doa dengan coretan tangan sendiri: sederhana, namun menyentuh.
BACA JUGA:Kapolresta Cirebon Tinjau Jembatan Pramuka, Akses Vital Jabar dan Jateng Akan Dibangun Permanen!
Ada yang melantunkan ayat-ayat suci, seolah ingin mengirimkan kekuatan kepada mereka yang sedang kehilangan. Setiap senyuman anak-anak ini seperti mengingatkan kita bahwa dunia masih punya harapan—bahwa kemanusiaan masih bertahan.
“Kami bukan hanya mendidik mereka untuk cerdas, tetapi untuk peka, lembut, dan berani peduli,” ujar Abu Hidayat SPdI Kepala TK–SD Peradaban Global Qur'an Cirebon dengan mata berkaca-kaca menyaksikan antusiasme para murid.
Donasi tersebut, kata Abu, akan segera disalurkan melalui lembaga resmi, agar setiap rupiah benar-benar menjadi penolong bagi mereka yang sedang bangkit dari bencana.
“Inilah sekolah yang tidak hanya mengajarkan angka dan huruf, tetapi juga adab, kasih sayang, akhlak, dan cahaya Qur’an,” ujar Abu.
BACA JUGA:13 Ribu Warga Kabupaten Bandung Terendam! Pemprov Jabar Turun Tangan Salurkan Bantuan
Masih kata Abu, Tempat di mana pendidikan tidak hanya masuk ke kepala, tetapi meresap ke hati. Dengan lingkungan yang hangat, islami, aman, dan penuh sentuhan kemanusiaan, sekolah ini menjadi ruang tumbuh yang ideal bagi anak-anak untuk menjadi pribadi berkarakter kuat dan berhati lembut.
Bagi para orang tua yang ingin anaknya tumbuh menjadi generasi yang cerdas sekaligus penuh empati, kata Abu, inilah rumah pendidikan yang Anda cari.
Rumah di mana nilai-nilai kebaikan diajarkan, diteladankan, dan dipraktikkan.
Karena dari sebuah aksi kecil, lahir kekuatan besar.
“Dan dari tangan-tangan kecil itu, hari ini Aceh dan Sumatra merasakan kembali hangatnya harapan,” ujarnya. (Abd)