Persentase kemiskinan kini berada di angka 10,74% menurun 1,14 poin dari 2024 sekaligus menjadi level terendah yang pernah dicapai.
Penurunan kemiskinan ini tidak terjadi tiba-tiba. Sejumlah intervensi nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kuningan terbukti berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Ratusan Anggota TNI-Polri Kuningan Gelar Doa Bersama untuk Korban Banjir Bandang Sumatera
Beberapa program yang menjadi pendorong utama antara lain Operasi Pasar Murah Bersubsidi di 10 kecamatan awal 2025, Penyaluran PKH, BPNT, dan berbagai bansos lainnya, Program Listrik Gratis dari Pemprov Jabar sejak Mei 2025, Perbaikan Rutilahu (rumah tidak layak huni), Pembiayaan layanan kesehatan bagi warga kurang mampu, dan Kenaikan konsumsi rumah tangga 6,22% pada Triwulan I-2025.
Termasuk program 100 Hari Kerja Bupati seperti Bursa kerja yang menyerap 1.481 tenaga kerja, Subsidi pupuk dan benih padi gratis, Program pertanian dan penyebaran benih ikan, dan Perbaikan akses jalan untuk mendukung ekonomi.
Berbagai program tersebut secara nyata memperkuat daya beli masyarakat, mengurangi beban pengeluaran, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga berpenghasilan rendah.
Tidak hanya menekan kemiskinan, Kuningan juga mencatatkan prestasi ekonomi mengesankan. Pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 tercatat tertinggi di seluruh Pulau Jawa, menunjukkan bahwa geliat ekonomi daerah berjalan semakin solid dan terarah.
Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga mengalami penurunan signifikan menjadi 7,78% menandakan terserapnya tenaga kerja dan meningkatnya aktivitas ekonomi produktif di masyarakat.
Hasil ground checking DTSEN juga memperkuat data tersebut. Terdapat penurunan 2,57% pada Desil 1 dan 3,24% pada Desil 2, yang berarti sebagian masyarakat berhasil naik tingkat kesejahteraannya dan keluar dari kategori sangat miskin maupun miskin.