RADARCIREBON.COM – Pada abad ke-16, wilayah yang kini dikenal sebagai Desa Bedulan di Cirebon bukanlah sebuah permukiman.
Ia masih berupa hutan rimba lebat di bawah kekuasaan Kesultanan Cirebon yang saat itu dipimpin Sunan Gunung Jati.
Kawasan ini kemudian berubah menjadi wilayah penting ketika pasukan Kesultanan Demak bersiap menghadapi Portugis yang telah merebut Sunda Kelapa pada 1561 Masehi.
Kekhawatiran besar melanda Demak ketika Portugis menguasai pelabuhan strategis tersebut.
BACA JUGA:Sejarah Desa Surakarta Cirebon: Kisah Petapa Sakti dan Misteri Keris Brajadenta
Raden Patah, Raja Demak, menugaskan panglima kondang Fatahilah memimpin 30.000 prajurit menuju Sunda Kelapa.
Kesultanan Cirebon yang menjalin hubungan diplomatik kuat dengan Demak segera menawarkan dukungan berupa tempat persinggahan pasukan. Di sinilah awal mula Bedulan tercatat dalam sejarah.
Untuk membuka lahan yang masih berupa hutan belantara, Kesultanan Cirebon mengutus panglima wanitanya, Nyi Mas Baduran, pada tahun 1562.
Dengan restu Mbah Kuwu Cirebon atau Pangeran Walang Sungsang, ia menerima sebilah selendang sakti sebagai senjata sekaligus alat perlindungan.
BACA JUGA:iPhone 17 Pro Max Miliki Baterai Terkuat Sepanjang Sejarah, Cek Faktanya
BACA JUGA:iPhone 17 Pro Max Harga dan Spesifikasi Lengkap, Paling Andal dalam Sejarah iPhone
Lokasi yang dituju berada di sebelah utara Pelabuhan Muara Jati, wilayah yang kini dikenal sebagai Celangcang.
Seorang diri, Nyi Mas Baduran menebang pohon dan menyingkirkan ilalang. Namun pekerjaan berat itu membuatnya mengambil cara yang lebih cepat: membakar ilalang.
Asap mengepul tinggi, sementara ia mengibaskan selendang saktinya untuk mempercepat rambatan api.