Paksa Study Tour, Kepsek Bisa Turun Pangkat

Jumat 16-05-2014,11:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MUNDU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon mengancam akan menurunkan pangkat bagi kepala sekolah yang memaksakan siswanya mengikuti study tour. Karena Disdik sudah mulai menerapkan agar sekolah menghindari pungutan bagi para siswa. “Pada prinsipnya Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon sudah mengirim surat kepada kepala sekolah untuk menghindari adanya pungutan baik itu untuk study tour atau kegiatan lainnya. Sehingga Dinas Pendidikan tidak lagi mengeluarkan rekomendasi untuk kegiatan itu,” ujar Kadisdik Erus Rusmana MSi saat menghadiri sebuah acara di SMKN 1 Mundu, Rabu (14/5). Dikatakan, pihaknya merasa kesulitan bagi sekolah yang sudah mengagendakan studi banding pada jauh-jauh hari sebelumnya. “Adapun disinyalir masih adanya beberapa sekolah yang melaksanakan study tour menurut informasi yang saya dapat itu hasil dari jauh-jauh hari atau setahun yang lalu atau dua tahun yag lalu setelah menabung, dan itu kita tidak bisa cegah langsung. Namun tentunya kita berharap adanya pengumpulan dana itu harus dihindari,” paparnya. Pihaknya juga akan menindak tegas kepala sekolah yang memaksakan siswanya untuk ikuti study tour. “Kita akan lihat apakah itu melalui musyawarah komite ataukah memang pemaksaan dari sekolah. Kalau memang ada pemaksaan dari sekolah yang memang memberatkan apalagi dipukul rata semua itu tentunya akan kita tindak lanjuti. Sudah ada kepala sekolah yang turun pangkat karena tidak menghiraukan imbauan dari dinas terkait dengan pungutan,” tukas pria yang akrab disapa Iyus. Kepala SMAN 1 Astanajapura, Drs Juhaeni MPd mengatakan pihaknya sudah mengamankan kebijakan dari Dinas Pendidikan dalam larangan melakukan pungutan. “Ya kita sudah terapkan di SMA Asjap. Saya sudah instruksikan kepada jajaran guru untuk tidak boleh melakukan pengutan dalam bentuk apapun, termasuk untuk studi banding. Kita sudah terapkan sejak jauh-jauh hari,” katanya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait