Tikus Serang Benih Padi

Senin 19-05-2014,12:17 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

**Dinas Pertanian Kesulitan Mengendalikan Daerah Endemis Tikus KADIPATEN – Musim tanam kedua kali ini, sejumlah petani asal Desa Pagandon, Kecamatan Kadipaten mengaku was-was terkait munculnya hama tikus. Pasalnya, hama tikus saat ini tidak hanya menyerang tanaman padi yang sudah berisi, tetapi benih persemaian pun dijajah. Salah seorang petani, Ira mengatakan bahwa hama tikus tersebut menyerang benih padinya yang baru berusia beberapa minggu saja. Imbasnya, ketika dirinya hendak memulai tanam, benih-benih tersebut rusak dan habis dimakan oleh mamalia yang satu ini. “Pas kami mau mulai tandur, benih yang sudah disemai ini rusak dan habis dimakan tikus. Memang aneh biasanya kan hanya menyerang tanaman padi yang sudah berbuah atau akan dipanen,” keluhnya. Padahal, beberapa upaya dilakukan sejumlah petani seperti persemaian benih padi tersebut dikelilingi dengan menggunakan plastik tetap tidak berfungsi. Biasanya dengan cara tersebut, untuk mengantisipasi munculnya beberapa gangguan lainnya seperti tikus. Namun, berbeda dengan kali ini tikus malah menerobos masuk ke areal persemaian yang sudah dilindungi plastik tersebut. “Plastiknya rusak dan tikus mengobrak-abrik benih padi,” tuturnya. Senada juga diungkapkan Iin yang menggarap sawahnya di areal tersebut. Dirinya mengaku setiap memasuki musim tanam kemarau hama tikus kerap muncul. Namun, kali ini pengendaliannya dinilai sudah cukup sulit.Di samping itu, benih yang didapati sejumlah petani cukup sulit, sehingga ketika benih yang disebar di persemaian tersebut habis oleh tikus, petani harus berusaha mencarinya lagi. Terlebih di Dinas Pertanian stoknya terkadang fluktuatif membuat petani kesulitan mencari bibit padi.Oleh karenanya, petani di desa tersebut berharap serangan hama tikus ini tidak lagi menyerang areal pesawahan. Pasalnya, pengendalian hama tikus dinilai merupakan pengendalian yang paling sulit di antara permasalahan hama lainnya yang dialami oleh petani. “Terkadang kalau dibasmi satu, malah munculnya tambah banyak,” imbuhnya. Terpisah, kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Majalengka Ir H Wawan Suwandi MP membenarkan jika hama tikus mulai menyerang persemaian benih padi di Desa Pagandon. Disebutkan, beberapa waktu lalu tanaman padi di areal pesawahan Cigasong juga bernasib serupa yakni tikus merusak tanaman padi petani yang mulai masuk fase generatif. “Memang wilayah Pagandon atau Kecamatan Kadipaten ini masuk dalam daerah endemis tikus. Hama ini juga kerap menyulitkan petani karena sulit untuk dikendalikan,” paparnya. Pihaknya mengimbau kepada para petani, di musim tanam kedua ini untuk mewaspadai munculnya serangan hama tikus. Kondisi musim kemarau mempengaruhi ketersediaan makanan bagi tikus yang makin berkurang. Sedangkan jumlah areal tanam terbilang sedikit sehingga tikus akan memburu makanan yang ada. Pihaknya akan terus melakukan upaya untuk menaikkan jumlah produksi gabah Majalengka tetap surplus untuk mencukupi stok gabah nasional. Seperti diketahui setiap tahun, Kabupaten Majalengka berperan aktif dalam menyumbang produktivitas pangan skala nasional. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait