NU Diprediksi Pecah

Selasa 20-05-2014,14:13 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

**Ketua NU Kuningan Dukung Jokowi-JK KUNINGAN – Sikap dukungan Ketua PC NU Kuningan HR Machmud Silahuddin terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden bersebrangan dengan Ketua PB NU, KH Said Aqil Siraj. Jika Said mendukung pasangan Prabowo-Hatta, lain halnya dengan Machmud, yang mendukung pasangan Jokowi-JK. Hal ini diungkapkan langsung oleh Machmud saat dikonfirmasi Radar, kemarin (19/5). Mantan caleg DPR RI dari PKB tersebut menegaskan, dirinya mesti santun dalam berpolitik. Apabila pada saat pencalegan ia maju dari PKB, maka dalam pilpres pun lebih etis mendukung calon yang diusung partai berlambang bola dunia itu. “Tapi perlu diingat, bahwa dukungan saya ini bukan dukungan secara organisasi. Melainkan dukungan secara pribadi. Karena NU mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah berposisi netral. Beliau (Said Aqil, red) pun menyatakan dukungan ke Prabowo-Hatta secara pribadi, bukan secara organisasi,” jelasnya. Machmud kembali menegaskan, NU secara organisasi bersikap netral. Ia mempersilakan kaum nahdliyin untuk memberikan dukungan sesuai hati nurani. NU pusat pun, menurut dia, tidak mengeluarkan instruksi untuk memilih pasangan calon tertentu baik secara tertulis maupun lisan. “Secara organisasi PC NU Kuningan tetap menginduk ke PB NU dalam mengambil sikap netral. Tapi karena kaum nahdliyin ada di mana-mana, maka dipersilakan untuk memilih sesuai hati sanubarinya,” tandas Machmud. Ia sendiri merupakan kader PKB yang sebelumnya maju nyaleg dari partai tersebut. Sehingga dirinya merasa kurang santun jika punya pilihan yang berbeda dengan partainya. Hanya saja, Macmud tidak akan berdiri di depan seperti pada pileg lalu. “Cukup kemarin saja menyuarakan, sehingga alhamdulillah sekarang PKB bisa mempunyai fraksi di DPRD. Nah untuk pilpres, silakan PKB yang berbuat dengan bekerja sama dengan PDIP dan partai koalisi lainnya,” ucap Machmud. Harapannya, pilpres nanti dengan jagoan Jokowi-JK, berjalan mulus. Ia meminta agar melupakan pilkada, di mana PKB mengusung paslon yang berbeda dengan paslon dukungannya. Sebab diakuinya politik tak pernah bulat. “Jadi kita tetap taat asas kepada pusat. Tutup sejarah pilkada. kita harus bisa seperti itu supaya nyambung dengan yang di atas (pusat, red),” sarannya. Ditanya apakah PC NU hendak menggelar rapat dalam pengambilan sikap, dengan tegas Machmud menjawab tidak. Selaku ketua organisasi pihaknya tidak mau melangkahi pengurus pusat. Dirinya hanya bisa mempersilakan siapa pun kader NU untuk memilih pasangan capres-cawapres. “Kader NU yang di PKB, silakan ke PKB. Dan yang di PPP silakan ke PPP. Yang jelas NU secara organisasi tetap netral,” pungkasnya. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait