Bagi remaja atau pemuda masa kini, mungkin tidak begitu kenal dengan ubi ganyong. Hasil bumi dari Majalengka ini ternyata bisa menjadi makanan pokok, karena menghasilkan karbohidrat cukup tinggi sebagai pengganti beras. HAL itu terungkap dalam lomba memasak makanan dan minuman khas daerah tahun 2011 tingkat Kabupaten Majalengka, kemarin (20/6). Kegiatan ini sebagai upaya melakukan peralihan bahan makanan dari beras ke ubi yang dalam bahasa latin dikenal dengan istilah canna edulis. Kegiatan yang bertema Membangun Kreativitas Pangan Masa Depan itu diikuti 26 peserta dari masing-masing kecamatan. Para pelaksananya adalah ibu-ibu Tim Penggerak (TP) Program Kesejahteraan Keluarga (PKK). Peserta mengapresiasikan bahan utama ubi ganyong menjadi variasi makan unik yang tidak ada di pasaran. Antara lain kue-kue berhiasan bunga, jus ubi ganyong, nasi ubi ganyong, dan beberapa sayur berbahan ubi ganyong. Berlangsung di aula Yudha Karya Abdi Negara, hadir Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi, Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi, Sekda Drs H Ade Rachmat Ali MSi, Ketua PKK Kabupaten Majalengka Imas Indrawati Sutrisna SE, Kadisperindag Drs Iman Pramudia MM, sejumlah undangan, dan para kader PKK se-Kabupaten Majalengka. Ketua TP PKK Kabupaten Majalengka, Imas Indrawati Sutrisno SE mengatakan, lomba tersebut merupakan apresiasi PKK kepada masyarakat untuk berkomitmen mendukung pembangunan. Baginya, ketahanan pangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan pola hidup bergizi masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini merupakan alat strategis mempertahankan pangan. Meskipun Majalengka tak pernah kekurangan atau krisis pangan, lomba kali ini sangat bernilai. “Dari hasil ciptaan peserta, bisa menjadi pertimbangan Pemkab Majalengka dalam membangun kekuatan di bidang makanan khas daerah. Semoga saja kami bisa mengintensifkan waktu pelaksanaan dan frekuensi lomba di masa mendatang,” ujar dia. Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi dalam sambutannya tidak menampik kalau pelaksanaan lomba bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya ketika Majalengka kekurangan pangan, maka bisa beralih ke bahan pokok ubi ganyong. “Lomba ini melibatkan peran aktif masyarakat. Ide-ide peserta bisa menginspirasi pemerintah dalam meningkatkan berbagai makanan khas daerah yang tidak ada di pasar,” ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Kadisperindag Iman Pramudia juga menegaskan, perkembangan makanan dan minuman industri semakin meningkat. Ubi ganyong sebagai makanan pengganti beras sekarang belum tersentuh. Sementara banyak negara yang menggunakan bahan terigu sebagai makanan pengganti. Dikatakan, ubi ganyong terancam punah di Majalengka. Hanya Jawa Barat dan Jawa Tengah yang melestarikan ubi ganyong. Kalau tidak dikembangkan, dia khawatir sulit mencari makanan pengganti ketika dilanda krisis beras. “Menu tradisional yang diperlihatkan peserta akan menggali kami dalam menentukan ikon makanan khas Majalengka berbahan ubi ganyong. Siapa tahu nanti ke depan akan menjadi makanan unggulan Kota Angin,” bebernya. Hj Mimin Abidin selaku panitia pelaksana lomba mengungkapkan, pemenang dalam lomba yang digelar PKK bekerjasama dengan Bidang Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Disperindag Kabupaten Majalengka serta SMK Pariwisata Majalengka itu akan dikirim ke tingkat provinsi untuk mengikuti ajang serupa pada 1 Juli 2011 mendatang. (abdul hamid)
Melirik Ubi Ganyong
Selasa 21-06-2011,06:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :