MAJALENGKA - Sejumlah warga Kelurahan Munjul Kecamatan Majalengka memprotes sikap dan kebijakan Kepala Desa (Kades) Sidamukti yang membangun jalan di kawasan Gunung Panten tanpa mengajak musyawarah dan izin kepada pemilik lahan yang notabene kebanyakan warga Kelurahan Munjul. Salah seorang warga Kelurahan Munjul Eka (50) mengungkapkan, warga Munjul merasa tidak dihargai oleh Kades Sidamukti, karena membangun jalan yang melewati lahan warga dilakukan tanpa kompromi dan izin dari pemiliknya. Menurut Eka, warga menyayangkan dengan sikap Kades Sidamukti yang dinilai arogan dalam pembuatan jalan menuju Gunung Panten tersebut. Dikatakannya, pembangunan jalan dengan melewati lahan warga tanpa izin dari pemiliknya jelas tindakan melawan hukum. “Pak bupati saja membangun jalan lingkar utara ada musyawarah dengan warga, ini membangun jalan desa saja tanpa izin dan musyawarah dengan para pemilik tanahnya,” ujar Eka kepada wartawan koran ini, kemarin. Lanjutnya, pembangunan jalan dengan menggunakan alat berat yang mengakibatkan tanaman dan pepohonan menjadi rusak, semestinya melalui proses dan prosedur yang semestinya dengan meminta izin kepada pemilik lahan. “Perbuatan ini jelas melanggar hukum dan kami tidak terima dengan sikap Kades Sidamukti,” tegas Eka. Sementara itu, Kepala Desa Sidamukti M Karwan menyatakan, bahwa rencana pembangunan jalan tersebut sudah diprogramkan dengan Lurah Munjul sebelumnya yakni Lurah Sudira, bahkan RW dan RT di Blok Depok memintanya agar pembangunan jalan tersebut dilanjutkan. Kades Karwan menyatakan bahwa pembangunan jalan itu untuk sarana transportasi usaha tani dan pengembangan wisata Curug Sempong sekaligus jalan alternatif saat ada insiden pada olah raga paralayang. “Kami sudah musyawarah dan penggunaan alat berat off (berhenti) dulu, “ jelas Karwan saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, kemarin. (ara)
Kategori :