Nusron Langgar Putusan Rapimnas

Senin 26-05-2014,11:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON– Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang memutuskan memberikan dukungan penuh kepada pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sepertinya tidak didengar Ketua DPP Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid. Padahal, Bagi kader Golkar yang membelot ke pasangan lain akan dikenakan sanksi tegas. Bahkan Nusron mengaku siap melepas jabatannya sebagai ketua DPP Partai Golkar. Pasalnya Nusron yang juga ketua umum PP GP Ansor lebih memilih dukungan capresnya ke pasangan Jokowi-JK. “Semua konsekuensi atas keputusan saya ini sudah sudah diperhitungkan secara matang,” ujar Nusron, dalam konferensi persnya, usai membuka Rakerwil GP Ansor Jabar di Hotel Apita Tower, Kota Cirebon, Sabtu (24/5). Dia mengaku, sikap yang diambil ini membuat dirinya dipanggil pimpinan partai agar segera mengundurkan diri sebagai ketua DPP. Namun, sejauh ini dirinya belum mendapatkan pernyataan resmi mundur dari DPP PG. “Kalau memang disuruh mundur itu sudah tidak masalah, karena ini merupakan keinginan saya secara utuh. Adapun alasan saya mundur, karena melihat cawapres yang berpasangan dengan Jokowi, yakni JK adalah kader NU. Ketika beliau orang NU tentu kami sebagai kader NU akan mendukung penuh orang NU,” ucapnya. Bahkan, dia menyarakan kepada semua kader NU agar memberikan dukungannya kepada pasangan Capres cawapres Jokowi–JK. Kalau saja rivalnya yakni Prabowo berpasangan dengan Mahfud MD, sebagai kader NU yang juga ketua Umum GP Ansor, tidak akan memilih keduanya. Sebab, ketua orang tersebut merupakan kader NU. “Nanti kita justru akan bersifat netral, kami tidak mau menyakiti salah satu kader NU. tapi ini berbeda, satu diantara mereka adalah orang NU, tentu kami pilih orang NU,” katanya. Sementara itu, Ketua GP Ansor Jabar, Hendrik Kurniawan menyampaikan, agar seluruh kader NU untuk memilih pasangan Jokowi–JK. “Memenangkan mereka adalah komitmen kami sebagai kader NU,” ucapnya. Dikatakanya, untuk memenangkan pasangan tersebut, pihaknya akan memberdayakan 1,6 juta anggota GP Ansor Jabar. Gerakan ini dirasa cukup signifikan untuk mendulang suara pasangan Jokowi–JK. “Jumlah tersebut belum masuk dalam itungan keluarga anak, kerabat dan lain-lain, tapi jika digerakkan semua, maka suara tersebut akan lebih membludak,” imbuhnya. (sam) FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON PILIH MELANGGAR. Ketua DPP Partai Golkar yang juga ketua umum PP GP Ansor, Nusron Wahid memilih melanggar keputusan rapat pimpinan nasional Partai Golkar dan mengalihkan dukungan pada pasangan Jokowi-JK.

Tags :
Kategori :

Terkait