KUNINGAN - Meski bukan PNS, namun honorer kategori dua (K2) di Kuningan akan bersikap netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. “Meski nanti ada salah satu capres yang akan meloloskan honorer K2 menjadi CPNS, kami lebih baik diam dan menyerahkan pilihan kepada masing-masing honorer,” ucap Ketua DPC DHKI Kuningan Udin Jaenal Abidin kepada Radar, , kemarin (25/5). Menurutnya, dengan sikap seperti itu honorer bisa fokus kepada pekerjaaan. Bisa saja mengarahkan kepada salah satu calon namun pihaknya tidak ingin terjebak dalam politik praktis. Masalah dukung mendukung lanjut dia, biarlah dilakukan oleh mereka yang ada kaitannya dengan dunia politik. Sebab, ketika menjatuhkan pilihan kepada salah satu calon dan ternyata gagal menang akan menjadi bumerang. Sementara itu terkait kabar yang mengembirakan dimana semua honorer K2 yang pada bulan November 2013 mengikuti tes dipastikan akan diangkat CPNS belum ada kabar lanjutan. Pihaknya sekarang tengah menunggu informasi lanjutan dari Kemenpan RB. Menurut dia, informasi tadi diperoleh dari Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (SesmenPAN-RB) Tasdik Kinanto. Pernyataan ini dikeluarkan menyikapi desakan seluruh forum tenaga honorer se-Indonesia ( PB DKHI , FHK2I, FTHSNI, FHI dan Forum Honorer Kab Kota Se-Indonesia ) agar pemerintah mengangkat seluruh honorer K2 menjadi CPNS. Udin menyebutkan, dari jumlah K2 1.919 orang yang tidak mengikuti ujian adalah 20 orang. Kalau mengacu kepada pernyataan SesmenPAN-RB mereka tidak akan diangkat. “Kami berharap pemberkasan K2 yang diumumkan pada tanggal 11 Februari segara kelar. Dengan begitu kami akan cepat diproses menjadi CPNS,” jelasnya. Udin menerangkan, dengan ada kepastian ini pihaknya akan segara memberikan infromasi kepada semua honorer. Dikatakan, rekan-rekan di kecamatan tentu dalam mendapatkan informasi tidak secepat yang ada di kota. Ia berharap dengan ada kepastian ini honorer tidak merasa dipermainkan. (mus)
Kategori :