Banyak Hikmah di Balik Isra Mikraj

Rabu 28-05-2014,14:52 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIAWIGEBANG – Isra Mikraj yang jatuh tanggal 27 Rajab diperingati Majelis Rasulullah SAW Jabar, di Majid At-Taqwa, Kecamatan Ciawigebang, Senin (26/5) malam. Hadir dalam kesempatan itu, pengasuh Majelis Rasulullah SAW Jabar, Al Habib Quraisy Baharun dan Habib Syeh Al Habsy. Kapolsek Ciawigebang Kompol Erawan Kusmayadi dan Kapolsek Kadugede AKP Lasimin juga istiqamah hadir. Al Habsy menjelaskan, terdapat banyak hikmah di balik peristiwa Isra Mikraj bagi umat Islam. Karena menurutnya, Isra Mikraj merupakan salah satu bukti kenabian dan kerasulan Muhammad SAW. Selain itu, pesan penting di dalam peristiwa Isra Mikraj berupa kewajiban bagi setaip muslim untuk menunaikan salat lima waktu. Peristiwa yang hanya dialami Rasulullah SAW ini diabadikan dalam Alquran surat Isra: 1, yang berbunyi ‘Maha Suci Zat yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada waktu sebagian dari malam hari dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah Kami beri berkah sekelilingnya agar Kami dapat menunjukkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami…’ “Ayat tentang Mikraj disebutkan dalam QS An-Najm: 13-18, yang berbunyi ‘Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muhtaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar,” jelasnya. Menurut Al Habsy, malam Isra Mikraj adalah malam yang mulia. Malam yang penuh keberkahan, keistimewaan bagi Nabi Muhammad SAW. Karena pada malam Isra Mikraj, 14 abad yang lalu, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SAW. “Momentum sejarah tersebut adalah peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad hijriah yang lalu, yaitu peristiwa Isra Mikraj. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds. Lalu dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluk, baik malaikat, manusia, dan jin. Semua itu ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu sekaligus sebagai mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW,” terangnya di hadapan ribuan jamaah yang hadir. “Suatu kemuliaan bagi nabi kita, Nabi Muhammad SAW, yang diberi kesempatan oleh Allah SAW untuk melihat dan tidak pernah diberikan kepada suatu makhluk pun yang ada di dunia ini,” pungkasnya. Acara ditutup dengan doa yang dipanjatkan pengasuh Majlis Rasulullah SAW, Al Habib Quraisy Baharun diamini ribuan jamaah yang hadir. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait