Petani Bingung Sikapi Harga Pupuk Melambung

Sabtu 31-05-2014,14:33 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU – Belakangan ini petani di Kabupaten Indramayu dibuat bingung dengan harga pupuk yang kian melambung. Mereka juga mengeluh karena selain harganya mahal, barangnya juga sulit diperoleh. Seperti diungkapkan Faqih Muhaemin, petani asal Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung. Menurutnya, saat ini petani menjerit tentang masalah pupuk yang harganya selangit. Padahal Indramayu menargetkan produksi 1 juta ton beras. “Saya berharap ada tindakan konkrit dari pemerintah. Para petani di Cikedung sudah berapa kali mencoba menebus DO, tapi kata distributor barangnya tidak ada. Padahal sekarang para petani sudah mulai menggunakan pupuk,” ujarnya kecewa. Dikatakannya, saat ini harga pupuk jenis TSP dan Phonska di pasaran pada kisaran Rp.360.000. Padahal seharusnya harga TSP Rp.200.000 dan Phonska Rp.230.000. Yang lebih mengecewakan lagi saat ini barang tersebut tidak ada atau sulit diperoleh. “Saat ini kami sudah sepakat untuk musin tanam tahun depan, kami dari kelompok tani tidak akan membuat RDKK sebagai sarat pupuk bersubsidi bisa keluar. Karena percuma saja membuat RDKK, toh ahirnya pupuk tidak bisa dinikmati petani. Padahal petani hanya meminta haknya,” ujar Faqih kesal. Keluhan senada juga diungkapkan Sekmat Kedokanbunder, Suminta SSos. Menurutnya, petani di wilayahnya juga belakangan mengeluh dengan harga pupuk yang melambung tinggi. Selain itu petani juga kesulitan untuk mendapatkannya. Padahal saat ini mereka sedang sangat membutuhkan pupuk karena sudah mulai melakukan penanaman musim gadu. “Kami benar-benar heran kenapa bisa terjadi seperti ini, dimana harga pupuk mahal dan barangnya sulit diperoleh,” ujar Sumintaa, Jumat (30/5). Sebagaimana diketahui, saat ini petani di Indramayu sebagian besar sudah memulai musim tanam gadu. Mereka berharap meraih sukses pada musim tanam ini, setelah pada awal tahun 2014 sempat tergerus banjir. Namun di sejumlah wilayah petani mengeluh dengan susahnya mencari pupuk dan hargaya yang mahal. (oet) FOTO: UTOYO PRIE ACHDI/RADAR INDRAMAYU TANAM. Salah seorang petani di Indramayu tengah mengambil bibit tanaman padi yang siap ditanam di areal persawahan.

Tags :
Kategori :

Terkait