Jalan Pantura Beres sebelum Ramadan

Jumat 13-06-2014,14:21 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU – Hingga saat ini proses perbaikan jalan di sejumlah titik di jalur pantura Indramayu masih terus berlangsung. Kondisi ini tentu saja sangat mengkhawatirkan karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan. Meskipun demikian, dari pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ternyata berharap agar sebelum Ramadan seluruh perbaikan sudah selesai. “Memang kami berharap perbaikian sudah selesai sebelum Ramadan, sehingga saat Ramadan seluruh jalan sudah kondisinya sudah bagus. Hal tersebut sesuai dengan target dari Jawa Barat,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Pam Lebaran Idul Fitri 2014 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Lilik Mujaki, Kamis (12/6). Dikatakannya, berdasarkan hasil pemantauan terakhir pada Senin (9/6), proses perbaikan jalan masih berlangsung di beberapa titik. Diantaranya pada satu lajur ruas jalan Sewo-Sukra arah Jakarta-Cirebon. Perbaikan berupa pengecoran itu dilakukan sepanjang kurang lebih 700 meter. Selain itu, pengecoran juga terjadi di Eretan Wetan pada satu lajur arah Cirebon-Jakarta, sekitar 400 meter. Ditambah lagi, pengecoran di Losarang tepatnya sekitar jembatan timbang arah Cirebon-Jakarta, sepanjang kurang lebih 250 meter. “Kami akan memantau lagi seminggu sebelum puasa, untuk melihat sejauh mana penyelesaian proses perbaikan jalan itu,” kata Lilik. Selain perbaikan jalan yang masih berlangsung, lanjut Lilik, adapula titik yang masih menjadi masalah. Yakni di perbatasan Indramayu-Cirebon, tepatnya di daerah Cadangpinggan. Di daerah tersebut, sepanjang kurang lebih 2 km terdapat perbedaan ketinggian antara median jalan dengan permukaan jalan hanya sekitar 5 cm. Menurutnya, kondisi ini dapat menimbulkan kerawanan terjadinya kecelakaan. Lilik menambahkan, untuk jalur alternatif juga masih terdapat kerusakan jalan yang masih belum diperbaiki. Diantaranya di depan Pasar Bangkir, Pasar Karangampel dan jalur Cikamurang. Di antara ketiga lokasi itu, kerusakan jalan yang parah terjadi di Cikamurang karena bergelombang dan berlubang-lubang. Menurutnya, kerusakan jalan di Cikamurang terjadi akibat pengangkutan material pembangunan jalan tol (Cipali). Padahal, Pemprov Jabar baru selesai memperbaiki jalur tersebut beberapa bulan lalu. “Kerusakan di jalur Cikamurang sangat mempengaruhi kelancaran arus mudik. Pasalnya, jalur itu menjadi pilihan utama saat jalur utama pantura mengalami kemacetan,” ujarnya. Salah seorang sopir truk, Kajido, berharap perbaikan jalan segera selesai. Pasalnya, kondisi tersebut telah menimbulkan kemacetan setiap hari. “Saya setiap hari lewat jalur ini dan kondisinya masih saja banyak yang rusak,” ujar sopir asal Juntinyuat ini. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait