JAKARTA - Debat calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum di Hotel Gran Melia semalam menunjukkan titik tekan pembangunan yang berbeda dari Prabowo maupun Joko Widodo. Prabowo lebih menekankan pada pembangunan pertanian, anggaran pedesaan, serta menutup lubang kebocoran anggaran negara. Sementara Jokowi fokus pada penciptaan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, pendidikan karakter, dan pemberdayaan industri kecil. Prabowo membuka debat dengan janji menutup kebocoran anggaran Rp1.000 triliun dari total kebocoran anggaran Rp7.200 triliun per tahun. Dia juga menjanjikan penciptaan sawah dua juta hektare dan kebun bioetanol dua juta hektare. \"Kebijakan itu akan menciptakan lapangan kerja hingga 24 juta orang,\" katanya. Sementara, Jokowi membuka debat dengan konsep ekonomi berdikari dan pembangunan daya saing ekonomi melalui pendidikan gratis melalui program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat. Anggarannya berasal dari alih subsidi BBM dan batu-bara menjadi gas alam yang diklaim akan menghasilkan penghematan Rp70 triliun. \"Peningkatan pendidikan dan kesehatan akan memunculkan produktivitas. Peningkatan produktivitas akan memunculkan daya saing,\" kata gubernur Jakarta nonaktif ini. Seperti halnya debat sebelumnya, Prabowo banyak memberikan titik tekan pada ide dan gambaran-gambaran besarnya tentang Indonesia kedepan. Misalnya, saat di segmen kedua ketika moderator yang dipandu Guru Besar Universitas Brawijaya, Malang, Ahmad Erani Yustika. Saat itu ditanyakan tentang bagaimana konsep Prabowo menanggulangi persoalan ledakan penduduk dan kesehatan ibu dan anak. Dengan gaya khasnya, Prabowo memaparkan sejumlah visi dan programnya di bidang kesehatan. Termasuk, komitmennya mendapatkan dana APBN untuk merealisasikan program-prgram yang dia tawarkan. Yaitu, dengan menutup kebocoran anggaran. \"Ini the big push strategy dan untuk menjalankan ini butuh ketegasan, keberanian, dan sikap disiplin pemimpin Indonesia kedepan,\" tegasnya bersemangat. Memberikan warna yang berbeda, Jokowi tetap tampil menyampaikan berbagai visi dan programnya dengan titik tekan pengalamannya memerintah di birokrasi sebagai kepala daerah. Di sejumlah kesempatan, mantan walikota Solo ini juga sempat menyindir Prabowo yang lebih mengulas hal-hal yang bersifat makro. \"Yang kecil-kecil ini juga harus diurus, pedagang pasar, pedagang kecil, UMKM, atau lainnya. Bukan hanya wacana-wacana yang lebih hanya diawang-awang,\" sindirnya. *MERIAH Kehadiran ratusan pendukung kedua calon presiden membuat lobi Ballroom Hotel Gran Melia seperti ajang nonton bareng. Dipisahkan barikade puluhan petugas kepolisian, kedua kelompok duduk sambil bersorak-sorai mendukung kandidat pilihannya. Pendukung kubu Prabowo duduk sambil menyanyikan lagu dari grup band Netral yang menjadi lagu kampanye tim Prabowo-Hatta, Garuda di Dadaku. Mereka sontak berdiri sambil meneriakkan yel-yel saat menyambut kedatangan Prabowo Subianto yang turun dari mobil Lexus warna putih dengan nomor polisi B-17-GR. Pada saat yang bersamaan, pendukung Jokowi berteriak-teriak sambil mengacungkan poster berisi foto-foto 13 yang mereka klaim sebagai aktivis korban penculikan yang hingga kini belum ditemukan. Suasana riuh juga terlihat ketika calon presiden Joko Widodo hadir di Gran Melia. Bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menggunakan Toyota Land Cruiser, Jokowi yang berjas merah langsung disambut pendukungnya dengan yel-yel “Jokowi Pemimpin Pro-rakyat” diselingi aksi tiup peluit. Pendukung Prabowo tak mau kalah, mereka menyahut yel-yel dan tiupan peluit dari pendukung Jokowi dengan kalimat, “parkiran sudah penuh” dan “macet gak bisa lewat”. Di dalam ballroom, suasana tak kalah panas. Ratusan tim sukses dan pendukung kedua capres meneriakkan nama calon presiden yang diusungnya meski sudah berkali-kali diingatkan moderator agar teriakan dukungan hanya diberikan di akhir acara. Di kubu Prabowo, tampak Cawapres Hatta Rajasa bersama istrinya Okke Rajasa. Tampak pula saudara ipar Presiden SBY Pramono Edhie Wibowo, Mahfud MD, Amien Rais, Anis Matta, Akbar Tandjung, dan Harry Tanoesudibjo. Hatta dan Harry Tanoe tampak sering beranjak dari kursinya untuk mendatangi Prabowo di sela-sela segmen. Di barisan pendukung Prabowo, tampak pula menantu Presiden SBY Siti Ruby Aliya Rajasa yang duduk berdekatan dengan mantan istri Prabowo Subianto, Siti Hediati Hariyadi Soeharto dan anak pasangan Prabowo-Siti Hediati, Didit Hediprasetyo. Titiek tampak antusias mengikuti debat dan beberapa kali bertepuk tangan ketika Prabowo melakukan paparan. Di kubu Jokowi, tampak istri Jokowi Iriana yang datang bersama dua anaknya Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangareb. Iriana tampak berbeda karena menggunakan jilbab warna ungu muda. Tampak pula Cawapres Jusuf Kalla dan sejumlah tim sukses Jokowi-JK seperti Anies Baswedan, Ferry Mursyidan Baldan, Sukardi Rinakit, Marwan Ja\'far, Pramono Anung, Todung Mulya Lubis, Rieke Diah Pitaloka, Rini Soewandi, Alwi Shihab, dan Mooryati Soedibyo. Berbeda dengan suasana debat pertama yang kaku dan menonjolkan moderator, KPU kemarin menempatkan meja dan kursi untuk masing-masing capres. Moderator juga tidak berdiri di tengah panggung, melainkan duduk membelakangi penonton menghadap kedua calon presiden. Kedua calon presiden juga tampak lebih rileks dibandingkan debat sesi pertama. Bahkan, kedua kandidat sempat saling menghampiri untuk berpelukan setelah Prabowo memuji jawaban Jokowi tentang ekonomi kreatif. \"Tim penasehat saya selalu mengatakan jangan pernah setuju dengan apa yang disampaikan Jokowi. Tapi kalau bagus, ya harus saya katakan bagus. Kali ini saya setuju dengan Pak Jokowi,\" kata Prabowo sembari membanggakan anaknya, desainer Didit Hediprasetyo. Prabowo sempat menunjukkan kedekatannya dengan mantan istri dan anaknya. Saat rehat antara sesi ketiga dan keempat, Prabowo sempat menghampiri mantan istri dan anaknya lantas mencium pipi kanan-kiri keduanya. Tindakan spontan Prabowo ini mendapat aplaus dari tim pendukungnya.(dyn)
Prabowo Pilih Pertanian, Jokowi Genjot Pertumbuhan
Senin 16-06-2014,12:52 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :