Medali Perunggu Tanpa Gengsi

Sabtu 12-07-2014,14:34 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

BRASILIA - Apa yang bisa disajikan di laga perebutan tempat ketiga antara Brasil dan Belanda dini hari nanti? Telegraph menyebut pertandingan tersebut sebagai \"laga air mata\". Dua tim yang sama-sama terluka mencari pelampiasan untuk menghibur fans dengan meraih gelar terakhir yang tersisa. Masalahnya, tak ada satupun kontestan yang mau pulang dengan sebutan \"tim yang bahkan tempat ketiga pun gagal diraih\". Karena itulah, sejak sepuluh tahun silam pelatih Belanda Louis van Gaal mendesak agar laga itu dihapuskan. \"Di dalam sebuah turnamen, gelar hanya satu: menjadi juara. Tidak ada yang namanya juara ketiga atau keempat,\" tegas meneer 62 tahun tersebut. Dalam sebuah kejuaraan seperti Piala Dunia, kata Van Gaal, orang hanya akan bertanya siapa juaranya. Bukan siapa juara kedua, ketiga, atau keempat. Sebab, Piala Dunia bukan Olimpiade atau major tournament sejenisnya. Di ajang tersebut, bahkan medali perunggu pun menjadi prestasi yang hebat negara-negara yang jarang meraih medali. Pelatih yang usai Piala Dunia langsung menangani raksasa Inggris Manchester United itu menambahkan, lolos ke semi final Piala Dunia bagi sejumlah tim adalah prestasi yang luar biasa. Tapi, prestasi itu seringkali tak dianggap jika mereka kalah di laga tempat ketiga. \"Kalah di semi final, kemudian kalah lagi di perebutan tempat ketiga. Kami bisa pulang dengan rekor dua kali kalah di Piala Dunia. Itu bakal jadi aib. Padahal, para pemain muda kami telah menunjukkan prestasi luar biasa di Brasil,\" kata Van Gaal. Karena itu, tak ada alasan lain untuk menggelar laga tersebut selain motif komersial dalam hak siar dan penjualan tiket. Dengan pertandingan diadakan sehari sebelum laga final, perebutan tempat ketiga ibaratnya \"pemanasan\" sebelum laga puncak. Apalagi, rekor penonton terbanyak di laga tempat ketiga Piala Dunia Amerika Serikat 1994 belum terpecahkan. Di laga yang diikuti Swedia dan Kroasia tersebut, penonton tembus 91 ribu. Gengsi laga tersebut semakin turun karena Belanda bakal menurunkan pemain lapis kedua. Di bawah gawang kemungkinan Van Gaal menurunkan Michel Vorm, kiper ketiga mereka. Sedangkan gelandang Feyenoord Jordy Clasie yang belum tampil sama sekali bakal diberi kesempatan. Bahkan, Robin van Persie kemungkinan out karena kelelahan. \"Laga ini tidak adil. Brasil mendapat waktu istirahat sehari lebih lama,\" kata mantan pelatih Barcelona dan Ajax Amsterdam itu. Jika Belanda ogah-ogahan dengan laga tempat ketiga, tidak demikian halnya dengan Brasil. Selecao yang baru saja menanggung aib Mineirazo (kalah 1-7 dari Jerman di semi final) harus memberi \"kompensasi\" bagi kesedihan para fans dengan juara ketiga. Masalahnya, fans tentu tak akan membiarkan para pemain \"selamat\" dari bully. Mereka bakal menjadi bulan-bulanan fans. Terutama kepada para pemain yang dianggap menjadi biang kekalahan. Mulai dari Dante, David Luiz, hingga Fred yang sepanjang Piala Dunia 2014 hanya mampu mencetak sebiji gol. \"Kehidupan harus terus berjalan. Kami harus melalui masa-masa kelam ini dan beralih ke target selanjutnya. Yakni, memenangi laga perebutan tempat ketiga,\" tegas pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari kepada ESPN. (aga)

Tags :
Kategori :

Terkait