CIREBON - Sistem buka tutup untuk mengurangi penumpukan kendaraan pemudik, masih diberlakukan hingga H+4 kemarin. Pengalihan arus lalu lintas ini dilakukan di persimpangan Jl Kalijaga. Setiap dua jam atau saat terjadi kemacetan di jalur tengah (Jakarta via Palimanan), kendaraan menuju arah Jakarta dibelokkan menuju Jl Kapten Samadikun atau jalur alternatif menuju Jakarta via Karang Ampel, Kabupaten Indramayu. Pengalihan arus lalu lintas menuju arah Jakarta ini, dilakukan karena jalur Palimanan mengalami kemacetan.
Pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan di persimpangan Krucuk, kendaraan yang akan menuju Bandung dibelokkan ke Jl Pilang Raya, sedangkan untuk arah Jakarta melewati Karang Ampel.
Kepadatan arus lalu lintas pemudik pada Minggu (4/9), memang sesuai prediksi sebelumnya. Sabtu dan Minggu kemarin, memang diperkirakan menjadi puncak kepadatan lalu lintas pemudik yang hendak kembali ke Jakarta. Sebab, Senin (5/9) ini sebagian besar perkantoran, baik swasta dan pemerintah sudah kembali beroperasi. Namun, meski kepadatan kendaraan dalam masa puncaknya, tetapi arus lalu lintas pemudik di Kota Cirebon terbilang lancer, walau di beberapa titik seperti di Jl Kalijaga, Jl Yos Sudarso terutama di kawasan Krucuk, seringkali terjadi kepadatan karena laju kendaraan yang melambat karena adanya persimpangan.
Berdasarkan data Polisi Resor Cirebon Kota pada hari Minggu kemarin, volume kendaraan yang melintas bisa mencapai 200 hingga 250 per menit. Siang hari kemarin, memang puncak kepadatan pemudik yang melintas di jalur pantura Cirebon, sebab pada Sabtu (2/9), maksimal hanya kendaraan yang melintas 125 per menit.
Kepala Bagian Operasional Polres Cirebon Kota, Komisaris Polisi Ramses Alfred Sianipar SIK, mengatakan, pengalihan arus lalu lintas tersebut dilakukan atas koordinasi dengan Polres Cirebon. Sebab, sejak pagi hari jalur utama menuju Jakarta dan Bandung tersebut mengalami kemacetan parah. “Kita koordinasi terus, kalau di kabupaten sudah lancar baru jalur utama kita buka,” ujarnya, saat ditemui di Posko Mudik Jl Kalijaga, Minggu (4/9).
Ramses memprediksi, untuk Senin (5/9) volume pemudik diperkirakan semakin berkurang. Kalau pun ada yang melintas, hanya sisa-sisa saja. Sehingga, kemungkinannya arus lalu lintas di jalur pantura Cirebon sudah kembali normal. Sedangkan untuk pembukaan blokade putaran jalan, Kepala Satuan Lalu Lintas, AKP Kurnia, mengatakan, kemungkinannya pembukaan blokade baru dilakukan setelah lalu lintas pemudik sudah tidak ramai lagi. Bisa jadi, pembukaan dilakukan saat Operasi Ketupat berakhir atau sebelum operasi, dengan catatan lalu lintas sudah kembali normal.
Sementara itu, jumlah kendaraan pemudik menuju Jakarta yang melalui jalan Diponegoro Kota Cirebon ini tercatat 250 kendaraan per menitnya. Ramainya kendaraan pemudik menuju Jakarta ini membuat warga di sekitar Jl Diponegoro susah untuk menyeberang jalan. Sesekali tampak petugas polantas dari Polres Cirebon Kota membantu warga yang hendak menyeberang jalan.
“Sejak hari Sabtu lalulintas di Jl Diponegoro ini ramai kendaraan pemudik. Sehingga kami sangat kesulitan menyeberang, karena para pemudik melaju kendaraannya cukup kencang tidak memberikan kesempatan pengguna jalan lainnya,” ujar Devan (26) warga Jl Diponegoro, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon kepada Radar, kemarin (4/9).
Bagaimana soal kecelakaan? Kanit Dikyasa Polres Cirebon Kota, Ipda Supai mengatakan, khusus di Pos Polisi Pemuda jauh menurun. Pada tahun ini, tercatat hanya tiga kecelakaan ringan, sehingga pemudik bisa melanjutkan kembali perjalanannya. “Untuk kecelakaan lalu lintas hanya tiga, dan tidak ada korban luka berat maupun ringan. Mudah-mudahan ini tidak terjadi ke depannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Supai menuturkan, antisipasi polres Kota Cirebon dalam arus mudik maupun arus balik dengan menerjunkan tim urai, yang bekerja untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Serta kerja sama lintas sektoral, salah satunya dengan memainkan lampu merah.
“Jika volume kendaraan padat, maka lampu merah menuju arah Jakarta waktunya akan diperpanjang, bahkan tidak ada lampu merah bila sudah macet,” tukasnya. (yud/rdh/din)