Dari Sketsa Pensil, Disodok, Hingga Jadi Anatomi Relief

Minggu 12-10-2014,09:03 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Di sebuah kios sederhana Jalan Sukalila Selatan, pria itu tak berhenti beraktivitas. Ia tengah sibuk membuat sketsa logam untuk lukisan relief buatannya. Kerajinan relief logam merupakan produk khas yang dihasilkan oleh seniman-seniman Cirebon. Salah satunya adalah Budhi Brassco. MIKE DWI SETIAWATI, Kejaksan DALAM kesehariannya, Budhi Brassco selalu berkutat dengan karya-karya seni lukisan relief logam kuningan. Penggarapan karya yang terkadang membuat tangan kotor, sehingga Budhi dan timnya cenderung menggunakan pakaian sehari-hari yang santai. Begitupula saat ditemui wartawan koran ini di kiosnya. “Ya kalau ketemu pejabat penting lebih sopan lagi, minimalnya pake batik. Meski seniman, fashion juga harus diperhatikan,” ujarnya. Mengenai profesinya, pria 38 tahun itu sudah berkutat selama 14 tahun di seni lukisan relief logam kuningan. Budhi adalah generasi kedua setelah ayahnya yang juga merupakan seniman relief logam Cirebon. “Saya mulai aktif tahun 2000,” ungkapnya. Dijelaskan Budhi, seni lukisan relief logam ini menggunakan media dasar logam berupa plat atau lembaran kuning dengan tebal kurang dari 0,5 mm sedangkan panjang dan lebar disesuaikan dengan ukuran bingkai atau pesanan pembeli. Dalam proses pembuatan kerajinan logam ini, membutuhkan waktu berhari-hari. Diawali dengan cara menggores pakai pensil berdasarkan desain, lalu menimbulkanya dengan alat penyodok sesuai dengan dimensi atau anatomi gambar yang diinginkan, setelah itu masih melalui beberapa tahap hingga proses terakhir yaitu memberinya bingkai. Kerajinan ini menampilkan karya seni relief gambar dengan berbagai motif dan tema. “Aplikasi gambarnya bukan hanya kaligrafi saja, tapi juga gambar pewayangan, wajah orang, bisa apa saja,” katanya. Pada dasarnya, fungsi dan kegunaan hasil kerajinan ini dipakai sebagai ornamen untuk menghiasi suatu tempat atau memperindah ruangan dengan tampilan warna kuning keemasan dan silver yang berkesan mewah. Siapa sangka, meski sehari-hari hidup di kios kecilnya, jam terbang Budhi lumayan tinggi. Berbagai pameran seni industri kreatif diikutinya. Karya-karya­nya pun sudah terjual baik oleh wisatawan domestik mau­pun mancanegara. Budhi juga pernah membuat luki­san relief logam pesanan Menteri Perdagangan Indone­sia Gita Wirjawan dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif In­donesia Mari Elka Pangestu. Sebagai seorang seniman yang aktif di industri kreatif, Budhi ingin mengajak kepada seluruh seniman Cirebon lainnya agar terus meningkatkan market dalam dunia usaha. “Yang dikeluhkan para pelaku industri kreatif selama ini adalah modal. Padahal, market justru lebih penting. Dengan market yang bagus, konsumen akan tahu tentang produk yang kita hasilkan,” jelasnya. Budhi juga berterimakasih kepada pemerintah dan dinas terkait yang sudah memberikan perhatian cukup kepada para seniman di industri kreatif. “Saat ini peran pemerintah Kota Cirebon sudah bagus untuk mendukung industri kreatif. Mudah-mudahan terus didukung agar Cirebon bisa menjadi kota kreatif,” pungkasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait