Israel Tembak Mati Bocah Palestina

Sabtu 18-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

GAZA - Ribuan orang di Desa Beit Laqiya, Tepi Barat, pada Jumat (17/10) mengiringi pemakaman bocah Palestina yang ditembak mati tentara Israel. Warga pun menghujat dan menuntut pemerintah Israel bertanggung jawab atas kematian bocah 13 tahun bernama Bahaa Samir Badir itu. Prosesi pemakaman dimulai setelah salat Jumat, di Kompleks Medis di dekat Ramallah, Palestina. Jenazah bocah itu dibawa ke pemakaman al-Shuhada. Menurut kantor berita Palestina, Ma’an, ribuan orang mengibarkan bendera Palestina, dan memegang foto Badir. Mereka meneriakkan slogan untuk menuntut diakhirinya pembunuhan terhadap anak-anak Palestina. Mereka menganggap penembakan tentara Israel terhadap bocah Palestina itu sebagai aksi kejahatan. Kematian Badir kembali memicu ketegangan antara rakyat Palestina dengan Israel, setelah dua bulan lalu perang pecah di Jalur Gaza dengan korban tewas mencapai lebih dari 2 ribu warga Gaza. Militer Israel berdalih penembakan terhadap Badir sebagai respons atas pelemparan bom molotov terhadap aparat Israel. “Pasukan Israel meninggalkan Beit Liqya ketika penduduk kota Tepi Barat mulai melemparkan bom molotov ke arah mereka,” demikian laporan Jerusalem Post, mengutip pernyataan IDF. Sementara itu, pemerintah Israel tersinggung dengan pernyataan yang menyebut bahwa konflik Israel dengan Palestina telah memperkuat kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menteri Ekonomi Israel, Naftali Bennett, mengecam pernyataan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry itu. Sebelumnya Kerry berpendapat, bahwa konflik yang terus terjadi antara Israel dan Palestina justru memberikan kontribusi kepada kelompok yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi. ”Kerry menyatakan bahwa konflik Israel-Palestina memperkuat ISIS, memberikan dorongan terhadap terorisme global,” ucap Bennett menirukan komentar Kerry, seperti dikutip Jerusalem Post, Jumat (17/10) malam. Komentar Kerry yang membuat Israel tersinggung itu disampaikan pada Kamis lalu. Menurut Kerry, perekrutan kelompok militan telah memanfaatkan konflik di Timur Tengah. ”Ternyata bahwa bahkan ketika seorang Muslim Inggris memenggal kepala seorang Kristen Inggris, akan selalu ada orang-orang yang menyalahkan orang-orang Yahudi,” sindir Bennett mengacu pada video pemenggalan terbaru oleh algojo ISIS beraksen Inggris terhadap sandera asal Inggris. Dia menambahkan bahwa tidak ada pembenaran untuk terorisme. Dia juga mengklaim bahwa Israel sedang berjuang melawan fenomena ISIS. (afp)

Tags :
Kategori :

Terkait