KEDAWUNG– Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon mendapatkan tantangan yang sangat besar di tahun 2015 mendatang. Pasalnya, mereka harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sekretaris Daerah, Drs H Dudung Mulyana MSi mengatakan, memang tak dapat dipungkiri semakin maju perkembangan zaman, semakin ketat pula persaingan bisnis. “Pesaingan ini cukup ketat karena industri kecil harus dihadapkan dengan MEA,” ujar Dudung kepada Radar, usai memberikan sambutan pelatihan pengembangan potensi unggulan daerah bagi UMKM bidang jasa di Hotel Apita, Senin (20/10). Menurut dia, bila tidak dapat menyaingi MEA, UMKM di Kabupaten Cirebon akan selamanya tertinggal. Untuk dapat bersaing, UMKM harus berbenah dan meningkatkan kualitasnya. Sehingga, MEA bukan menjadi batu sandungan tetapi menjadi kesempatan untuk melebarkan sayap. “Niat, ketekutan dan keseriusan yang dimiliki para pelaku itulah yang akan menjadi motivasi tersendiri bangkitnya ekonomi Indonesia. Pemerintah daerah dalam hal ini hanya memfalisilitasi dan mem-follow up keinginan dari para pelaku usaha,” tukasnya. Dikatakannya, meski hanya UMKM, tapi perencanaan untuk bersaing di MEA nanti harus dapat mengorganisir kelompok usahanya, mengkordinir dan mengontrol usahanya dengan manajemen yang baik. “Pelaku UMKM harus dapat mengatur mana keuntungan dan nama modal. Jangan sampai manajemen dengan kebutuhan sehar-hari dicampur jadi satu,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda, Sudarjo Adam mengatakan, upaya pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan pelaku UMKM agar lebih maju dari sebelumnya dengan membekali mereka ilmu manajemen dengan pelatihan-pelatihan. “Intinya pemerintah daerah tidak tinggal diam untuk mengembangkan pelaku UMKM. Salah satu upaya yang nyata diberikan oleh kami adalah dengan memberikan pelatihan–pelatihan sederhana tapi hasilnya dapat dirasakan oleh mereka,” tukasnya. Dia mengaku, pihaknya telah membantu pelaku usaha kecil dengan memfasilitasi kredit yang saat ini tengah digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dikenal Kredit Jang Ka Balarea. “Kami dari pemerintah daerah hanya bisa memberikan pelatihan – pelatihan yang bersifat membangun supaya para pelaku UMKM bisa lebih kreatif lagi,” pungkasnya. (sam)
Hadapi MEA, UMKM Harus Berbenah
Selasa 21-10-2014,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :