Sekaligus Disuntik Anti Meningitis dan Influenza MAJALENGKA - Sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi, para calon jamaah haji (calhaj) harus benar-benar sehat fisik dan mental. Kamis (22/9), merupakan gelombang terakhir atau tahap keempat pemeriksaan tes kesehatan yang diikuti oleh 344 calhaj. Menurut Kasi Penyuluhan Ibadah Haji dan Umrah, Kemenag RI Kabupaten Majalengka H Hasan Syarif, tes kesehatan para calhaj dilakukan dalam empat tahap. Diungkapkan Hasan, tahap pertama dilakukan di wilayah Kecamatan Jatiwangi pada Senin (19/9), yang diikuti 344 orang jamaah, tahap kedua di Kecamatan Rajagaluh, Selasa (20/9), diikuti 206 calhaj. Sedangkan pada tahap ketiga, kata Hasan, pemeriksaan kesehatan calhaj dari Kecamatan Majalengka diikuti oleh 292 orang calon jamaah haji yang di pusatkan di Gedung Islamic Center Kabupaten Majalengka mulai Rabu (21/9). “Sistem tes kesehatan dilakukan di empat wilayah karena untuk mengefektifkan waktu. Sehingga nantinya tidak ada jamaah yang dites secara terpusat. Kalau terpusat dikhawatirkan memakan waktu yang lama,” ujarnya, kemarin. Ditambahkan Hasan, proses tes kesehatan di antaranya meliputi tes tekanan darah, konsultasi kesehatan dokter, pemberian obat, serta pemberian vaksin anti meningitis dan anti influensa. “Kami harapkan tes yang bertahap ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para calhaj. Bagi yang kurang sehat, bisa berobat ulang ke dokter. Bagi yang benar-benar sudah sehat agar menjaga kesehatan, sehingga ketika berangkat, tidak terjadi masalah kesehatan,” terangnya. Pantauan Radar, suasana di Gedung Islamic Center, kemarin begitu ramai. Tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah bersiap sejak pukul 07.30 WIB. Para calhaj juga tidak ketinggalan berbondong-bondong ditemani kerabat mereka. Tempat-tempat tes kesehatan juga berada di ruang-ruang yang sudah disediakan. Seperti ruang khusus penyuntikkan anti meningitis dan influensa. Kasi Imunisasi Surfelens dan Matra Dinkes Kabupaten Majalengka Ida Heriyadi mengatakan, proses penyuntikkan vaksin meningitis dan influensa adalah wajib diberikan kepada para calhaj sebelum berangkat ke Arab Saudi. Untuk memberikan batasan, kata Ida, Dinkes melakukan klasifikasi pengkategorian para calhaj soal kesehatan mereka. Menurut Ida, ada empat kategori calhaj dalam pemeriksaan kesehatan, yakni kategori mandiri, observasi, pengawasan, dan kategori tunda. Kategori mandiri, jelas Ida, bisa dikatakan calhaj tersebut boleh diberangkatkan. Kategori observasi didefinisikan sebagai calhaj yang memerlukan bantuan obat. Untuk kategori pengawasan, lanjut dia, calhaj yang masih memerlukan bantuan obat dan pendamping. Sedangkan kategori tunda, ungkap dia, bahwa calhaj tersebut tidak layak diberangkatkan, atau bisa dikatakan calhaj harus menunda keberangkatan ke Arab Saudi “Dua kategori, yakni observasi dan pengawasan akan dibina di puskesmas terdekat masing-masing calhaj. Kalau terjadi penyakit cukup berat, maka diberi rujukan ke rumah sakit untuk diobati. Nah, ketika pada tes kesehatan calhaj lolos screening, maka langsung dilakukan penyuntikkan vaksin anti meningitis dan influensa,” bebernya. Ditambahkan Ida, jumlah calhaj yang mengikuti tes kesehatan sebanyak 1.105 orang untuk tahap pertama hingga tahap keempat (tahap terakhir, red). “Penyuntikkan vaksin anti meningitis dan influensa adalah final dari tes kesehatan. Artinya, calhaj yang disuntik meningitis dan influensa dikategorikan sebagai calhaj mandiri. Kalau calhaj yang masuk dalam kategori observasi dan pengawasan ada perkembangan, maka bisa masuk dalam kategori mandiri,” jelas Ida. (mid)
2.500 Siswa Kirim Surat ke Bupati
Kamis 22-09-2011,06:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :