Singapura Gabung Koalisi Lawan ISIS

Selasa 04-11-2014,07:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Lanjutan Misi Antimilitan di Irak dan Afghanistan SINGAPURA – Singapura merasa tidak luput dari ancaman teror militan Negara Islam alias Islamic State (IS) yang dulu dikenal ISIS atau ISIL. Karena itu, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong tidak mau tinggal diam. Kemarin (3/11) Singapura memutuskan untuk bergabung dalam misi antijihad pasukan koalisi. ’’Republik (Singapura) bersama 33 negara lain dalam koalisi multibangsa akan berperang melawan kelompok militan Negara Islam (IS),’’ terang Menteri Pertahanan Ng Eng Hen di hadapan parlemen. Itu bukan misi pertama militer Singapura dalam gerakan internasional. Sebelumnya, negeri berlambang merlion tersebut melibatkan militernya dalam misi antimilitan di Irak dan Afghanistan. Keputusan mengirimkan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) ke perbatasan Iraq dan Syria itu didukung penuh oleh Teo Chee Hean. Politikus 59 tahun yang menjabat wakil PM sekaligus menteri dalam negeri tersebut menyatakan, pengiriman pasukan itu berfungsi sebagai strategi pertahanan. ’’Dengan melibatkan diri dalam misi internasional, Singapura berkontribusi langsung bagi keamanan dalam negeri,’’ tandasnya. Kemarin, Alex Yam, salah seorang legislator yang duduk di parlemen, mempertanyakan detail bentuk keterlibatan SAF dalam perang antijihad itu. Dia khawatir misi tersebut justru membahayakan nyawa serdadu-serdadu Singapura. Tetapi, menurut Ng, Singapura tidak akan membiarkan para personel SAF terjun ke palagan dan berhadapan langsung dengan militan. ’’Bentuk keterlibatan Singapura dalam misi antijihad tidak akan banyak berbeda dengan yang sebelumnya. Kami akan tetap berada di jalur yang sama serta memberikan kontribusi yang bermanfaat dan kontinu,’’ papar Ng kepada Alex. Dia juga menjelaskan bahwa personel SAF tidak bakal beraksi di perbatasan Iraq-Syria yang menjadi medan tempur utama. Bahkan, SAF tidak akan beroperasi di Irak atau Syria. Menurut Ng, SAF bakal bertugas di negara-negara sekitar Iraq dan Syria untuk mendukung aksi pasukan koalisi. ’’Akan ada risiko yang harus ditanggung para personel SAF dalam misi ini. Untuk meminimalkan risiko tersebut, kami akan memastikan para personel SAF dibekali persenjataan lengkap dan mendapat pelatihan khusus untuk menghadapi peledak rakitan atau IED,’’ bebernya. Selain itu, Singapura bakal mengirimkan personel militer nontempur untuk mendukung misi antijihad. Rencananya, Singapura mengirimkan tim perencanaan dan para kurir militer ke Pusat Komando Amerika Serikat (AS) serta Markas Pasukan Gabungan. ’’Sebuah pesawat tanker KC-135R akan kami kirimkan untuk membantu pengisian bahan bakar di udara,’’ ungkap Ng. Tim Analisis Imajiner Singapura juga akan terlibat dalam misi antijihad kali ini. Menurut Ng, Singapura pernah mengirimkan personel-personel nontempur, pesawat tanker, serta tim analisis imajiner ke Afghanistan dan Iraq. Beberapa waktu lalu Singapura bergabung dalam perang antiteror AS di Afghanistan untuk memberantas Taliban. Selain itu, Singapura ikut andil dalam memerangi Al Qaeda di Irak. (CNA/PTI/hep/c19/ami)

Tags :
Kategori :

Terkait