BBM Naik, Sembako Pasti Naik

Jumat 07-11-2014,08:29 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI- Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai ditolak di berbagai daerah, termasuk Cirebon. Kemarin misalnya, mahasiswa dari Front Mahasiswa Demokrasi (FMD) menggelar demonstrasi di Jl Pemuda. Mereka meminta menunda rencana itu. Dalam aksinya, mahasiswa sempat menyandera mobil truk dengan nomor polisi B 9906 YV sekitar lima belas menit untuk dijadikan mimbar orasi di tengah ruas jalan. Akibat aksi mahasiswa ini sempat terjadi kemacetan lalu lintas di lokasi itu. Tidak puas dengan menyandera truk, para mahasiswa ini juga membakar ban bekas di tengah jalan. Koordinator aksi, Henriko, mengatakan mereka turun ke jalan guna menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. “Karena akan menyengsarakan rakyat. Dengan kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi segala sektor dan akan berdampak sistematik terhadap kehidupan ekonomi dan sosial,\" ujarnya. Ia menjelaskan, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 dengan tegas dan jelas menyebutkan bahwa minyak dan gas bumi merupakan bagian dari kekayaan alam yang terkandung di bumi yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya serta untuk kemakmuran rakyat. \"Jangan sampai pemerintah lupa dan mengkhianati UUD tersebut,\" tegasnya. Dikatakan, rencana kenaikan harga BBM sangat berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Menurutnya, urat nadi dan jantung perekonomian rakyat dari aktivitas transaksi jual beli, transportasi dan industri sejatinya sangat membutuhkan BBM sebagai sentral berjalanannya kegiatan tersebut. \"Apakah ini yang menjadi konsep untuk memamkmurkan rakyat? Bukankah ini tidak sesuai dengan pendapatan perkapita Indonesia yang sangat rendah?,\" serunya. Ia menilai, menghemat pengeluaran APBN yang jebol adalah alasan basi pemerintah untuk mencabut subsidi BBM. Banyak sektor yang bisa menutupi defisit anggaran tersebut, seperti mengoptimalkan hasil tambang dan lain-lain. (mik/dri)

Tags :
Kategori :

Terkait