HALAMAN parkir belakang kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon sudah dua hari ini ramai dikunjungi terperiksa dugaan penyalahgunaan bantuan sosial periode 2009-2013. Bahkan, sebuah tenda sengaja didirikan untuk menjadi tempat tunggu terperiksa. Tim kejaksaan agung berencana melakukan pemeriksaan maraton sampai Jumat (21/11) pekan depan. Puluhan orang yang dipanggil dalam pemeriksaan memasuki kantor kejaksaan secara bertahap mulai dari yang muda hingga yang tua. Penampilan mereka pun beragam, ada yang terlihat sederhana, ada pula yang yang berpenampilan perlente. Para terperiksa datang dari berbagai kalangan termasuk petani, anggota ormas, LSM, hingga pengurus koperasi. Sebelum diperiksa mereka tidak diperkenankan masuk membawa handphone ke ruang pemeriksaan. Semuanya diamankan oleh petugas piket. Saat Radar mencoba mengkonfirmasi penerima bantuan sosial tersebut usai pemeriksaan, banyak yang enggan memberikan komentar. Upaya meminta konfirmasi pun terus dilakukan. Alhasil, salah satu penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, pihaknya menerima bantuan Rp100 juta tahun anggaran 2012 untuk Koperasi Wulang Ayu. \"Saya cuma dimintai keterangan saja benar tidak menerima uang segitu,\" ucap dia, sambil berlalu meninggalkan wartawan koran ini. Pengurus koperasi dari Dapil I Desa Suranggala ini mengaku, tak menyangka bisa menjadi salah satu terperiksa. Meski sebatas saksi, namun menghadapi penyidik tetap menyisakan ketakutan. Hal serupa pun diungkapkan penerima basos lainnya, Usman. Dia mengaku, mendapat bantuan untuk keagamaan. Meski kedatangannya ke Kejari Sumber hanya sebatas mengklarifikasi dirinya tak bisa menyembunyikan ada tekanan tersendiri sejak dirinya menerima surat panggilan. \"Saya dapat bantuan melalui Partai Hanuradi Dapil III,\" kata dia, sambil berjalan cepat menuju Masjid Agung Sumber. Kepala Kejaksaan Negeri Sumber, Dedie Tri Hariyadi SH MH mengungkapkan, total anggaran bansos dari tahun 2009 hingga 2012 sekitar Rp120 miliar. Mereka yang menerima bansos tersebut ada yang dari kalangan petani, LSM, ormas, pedagang dan koperasi. “Jumlahnya sekitar 260 penerima bantuan,” ucapnya. (sam)
Dari Petani sampai Ormas Ngantre Diperiksa
Jumat 14-11-2014,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :