Harga Cabai Meroket

CIREBON – Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dirasakan masyarakat Cirebon. Meskipun harga BBM belum naik, harga kebutuhan pokok justru sudah mulai merangkak naik. Salah satu komoditi yang harga naiknya signifikan adalah cabai. Pantauan Radar di Pasar Darurat Jagasatru, harga jual cabai rawit mencapai Rp45 ribu-Rp50 ribu per kilogram. Padahal, biasanya harga cabai rawit dijual seharga Rp25 ribu-Rp35 ribu per kilogram. Untuk cabe merah, kini dijual Rp33 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp28 ribu-Rp30 ribu. “Yang naiknya banyak cabe rawit, sudah seminggu ini naik terus. Pernah nyampe Rp50 ribu,” ujar Heti (45), salah satu pedagang cabai di pasar tersebut. Heti mengaku banyak pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga cabai ini. Tak sedikit pembeli yang mengurungkan niat membeli cabai dengan jumlah banyak. “Kalau sudah naik, pelanggan banyak yang mengeluh, banyak juga yang tidak jadi beli gara-gara mahal, mereka kaget,” ucapnya. Kenaikan harga juga terjadi pada kacang tanah dan bawang putih. Semula, kacang tanah Rp15 ribu per kilogram kini dijual Rp19 ribu. Sedangkan bawang putih, normalnya Rp10 ribu kini, Rp12 ribu per kilogram. “BBM belum naik, udah pada naik harga bumbu dapur. Saya bi­ngung kalau ada isu-isu BBM naik, pasti harga kebutuhan po­kok lain­nya juga naik,” kata Hj Wa­siah (50), pedagang lainnya. Untuk kebutuhan pokok lainnya seperti sembako, daging dan sayuran harganya masih stabil. Misalnya harga beras rata-rata harga per kilogramnya masih Rp9 ribu, gula merah Rp11 ribu dan minyak sayur Rp10.500. “Nanti juga bakal ikutan naik kalau BBM-nya naik, karena distribusi barangnya kan pake alat transportasi yang pake BBM. Sekarang sih belum aja,” tutur Neneng (34), pedagang sembako. Sementara itu, Tuti (32), seorang ibu rumah tangga mengaku keberatan jika harga BBM naik. “Lebih baik jangan dinaikkan, karena ini pasti diikuti oleh kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Pasti seperti itu, biarpun pemerintah berjanji akan mengontrol harga-harga kebutuhan tersebut,” jelasnya. (mik)